"Jika kita bisa meniru respons kekebalan kelelawar terhadap virus, maka kita berharap bisa segera menemukan vaksinya," katanya.
Prof Emma adalah salah satu pendiri proyek Bat1K, yang bertujuan untuk memecahkan kode genom semua 1.421 spesies kelelawar hidup.
"Genom ini adalah alat yang diperlukan untuk mengidentifikasi solusi genetik yang dikembangkan pada kelelawar yang akhirnya dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penyakit," katanya.
Baca Juga: Sering Dikonsumsi Masyarakat Indonesia, Ahli Sebut Lalapan Dapat Turunkan Angka Kematian Covid-19
Covid-19 diperkirakan muncul pada kelelawar, lalu berpindah ke manusia melalui hewan lain, yang belum teridentifikasi.
Sejumlah penyakit lain, termasuk SARS, MERS, dan Ebola, juga diperkirakan telah melompat ke manusia dengan cara ini.
Baca Juga: Walau Dinilai Menambah Cita Rasa, Membakar Makanan dengan Arang Berbahaya Bagi Kesehatan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar