Menurutnya tinggi kasus baru Covid-19 di Jakarta salah satunya disebabkan sejumlah pelonggaran pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
"Kejadian di Jakarta yang masih fluktuatif belakangan ini tidak terlepas dari longgarnya situasi semenjak PSBB transisi sejak 5 Juni," kata Hermawan dikutip dari Kompas.com, Senin.
Menurut Hermawan, kebijakan PSBB di Jakarta seharusnya tidak dilonggarkan.
Sejumlah pelonggaran itu membuat seluruh sektor tampak kembali berjalan normal tanpa batasan.
Hal itu berimbas pada kembali naiknya risiko transmisi SARS-CoV-2.
"Ini kan kalau kita lihat pada 5 Juni, pemberlakuan PSBB transisi di DKI luar biasa, sangat longgar, sementara tingkat kesadaran masyarakat, tingkat kepedulian satu sama lain tidak kunjung membaik dan displin," tutur dia.
Baca Juga: Produksi APD dan Masker China Diduga Hasil Kerja Paksa Etnis Minoritas Muslim Uighur
Source | : | Kompas.com,www.covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar