Sementara itu, peneliti masih akan mengamati kasus Covid-19 parah pada wanita yang mengalami kerontokan.
"Kami akan mengamati kasus Covid parah pada pasien wanita yang mengalami peningkatan androgen, misalnya wanita dengan sindrom metabolik atau yang menggunakan metode KB dengan hormon progestogen. yang mengikat reseptor androgen."
Baca Juga: Dirindukan Masyarakat, Dokter Reisa Broto Asmoro Kembali Tampil Sampaikan Informasi Covid-19
"Selain itu, ada banyak kondisi medis yang dapat meningkatkan aktivitas androgen pada wanita dan mungkin berkorelasi dengan peningkatan kerentanan terhadap Covid-19," ujar sang peneliti.
Penyelidikan berlanjut oleh Wambier dan rekan-rekannya percaya jika teori mereka benar bahwa terapi anti-androgen dapat digunakan sebagai pengobatan Covid-19.
Baca Juga: Lebih dari 93 Ribu Orang Positif Covid-19, Beberapa Pakar Sebut Indonesia Belum Sampai Puncak
"Vaksin pada akhirnya mungkin ditemukan untuk SARS-CoV-2. Namun, jika vaksin tidak ditemukan atau terbukti tidak efektif, penekanan androgen sebagai pengobatan profilaksis dapat mengurangi beban penyakit Covid-19," tambahnya. (*)
#hadapicorona
Source | : | Forbes,aad.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar