GridHEALTH.id - Presiden AS Donald Trump sekali lagi membela penggunaan Hydroxychloroquine untuk menangkal virus corona, hal itu menjadi bertentangan dengan pejabat kesehatan publiknya sendiri.
Presiden Trump mengatakan Hydroxychloroquine yang merupajkan obat malaria ditolak sebagai pengobatan Covid-19 karena dirinya yang merekomendasikan penggunaannya.
Baca Juga: WHO Resmi Hentikan Uji Coba Hydroxychloroquine, Gagal Kurangi Kematian Pasien Covid-19
Pernyataannya itu muncul setelah Twitter melarang putra sulungnya karena memposting klip mempromosikan Hydroxychloroquine, seperti dilansir dari BBC.
Bulan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memperingatkan penggunaan obat Hydroxychloroquine untuk pengobatan virus corona, menyusul laporan "masalah irama jantung yang serius" dan masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: Studi : Hydroxychloroquine Tidak Bermanfaat Bagi Pasien Covid-19
FDA pun mencabut izin penggunaan daruratnya untuk mengobati Covid-19. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan "saat ini tidak ada bukti" bahwa itu efektif sebagai pengobatan atau mencegah Covid-19.
Studi yang ditugaskan oleh WHO, Institut Kesehatan Nasional AS dan peneliti lain di seluruh dunia tidak menemukan bukti bahwa Hydroxychloroquine membantu mengobati penyakit Covid-19.
Hydroxychloroquine pertama kali dipuji oleh Presiden Trump pada bulan Maret. Dua bulan kemudian dia mengejutkan jurnalis dengan mengatakan bahwa dirinya sudah mulai minum obat yang belum terbukti untuk menangkal virus.
Pada Senin (27/7/2020) malam, Presiden Trump dan putranya Donald Trump Jr berbagi video tentang sebuah kelompok yang disebut America's Frontline Doctors yang menganjurkan Hydroxychloroquine sebagai pengobatan Covid-19.
Media sosial Facebook dan Twitter menghapus konten tersebut, menandainya sebagai informasi yang salah. Namun video itu nyatanya sudah dilihat lebih dari 17 juta orang.
Baca Juga: Hydroxychloroquine Digunakan untuk Mengobati Pasien Covid-19, Apa Efek Sampingnya?
Twitter juga melarang putra tertua presiden AS membagikan cuitan selama 12 jam sebagai hukuman untuk berbagi video tersebut.
Menurut Presiden Trump, penghapusan dan hukuman tersebut terjadi lantaran dirinya yang merekomendasikan Hydroxychloroquine sebagai pengobatan Covid-19.
"Saya hanya bisa mengatakan itu dari sudut pandang saya, dan berdasarkan banyak membaca dan banyak pengetahuan tentang itu, saya pikir itu bisa memiliki dampak yang sangat positif pada tahap awal." kata Presiden Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Selasa (28/7/2020).
"Ketika saya merekomendasikan sesuatu, mereka suka mengatakan 'jangan gunakan itu.'" tambahnya.
Video tersebut menunjukkan para dokter berbicara di luar gedung Mahkamah Agung AS di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Tea Party Patriots Action, sebuah kelompok yang telah membantu mendanai komite aksi politik pro-Trump.
Dalam video itu, Dr Stella Immanuel, seorang dokter dari Houston, mengatakan dia telah berhasil merawat 350 pasien virus corona dengan Hydroxychloroquine.
"Saya pikir mereka adalah dokter yang sangat dihormati. Ada seorang wanita yang spektakuler dalam pernyataannya tentang hal itu." ujar Presiden Trump.
Baca Juga: Unair Klaim Kombinasi 5 Obat Ini Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19, Memang Tidak Berbahaya?
Hingga saat ini, Amerika Serikat diketahui mencatat kasus virus corona mencapai angka 4,498,343. Dari jumlah itu, 152,320 di antaranya merupakan jumlah kematian yang dilaporkan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | BBC |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar