GridHEALTH.id - Desas-desus penyebaran virus corona akan berakhir di tahun 2020 sepertinya terpatahkan oleh sebuah penelitian asal University of Minnesota Mike Osterholm.
Dalam penelitian tersebut, virus corona (SARS-CoV-2) diprediksi akan terus menyebar setidaknya selama 18 bulan hingga 2 tahun dan menginfeksi 60-70% populasi.
Baca Juga: Gelombang Baru Virus Corona Muncul, Pakar Sebut Physical Distancing Perlu Dilakukan Hingga 2022
Artinya, virus corona diprediksi masih menyebar hingga tahun 2022.
Menanggapi hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini memperingatkan bahwa pandemi virus corona kemungkinan bertahan lebih lama.
Peringatan itu disampaikan setelah komite WHO mengadakan pertemuan darurat untuk mengevaluasi krisis wabah yang terjadi selama 6 bulan ke belakang, menurut keterangan media Perancis AFP.
Komite tersebut menggarisbawahi antisipasi terhadap panjangnya durasi wabah Covid-19 dan memperingatkan tentang risiko kelelahan dalam penanggulangan wabah karena tekanan sosial-ekonomi di banyak negara.
Melansir Kompas.com dari Israel National News, komite yang berkumpul pada Jumat lalu adalah pertemuan yang keempat kalinya dalam penanganan wabah virus corona.
Pertemuan-pertemuan itu telah dilakukan dalam setengah tahun ini, sejak deklarasi darurat yang disampaikan Kesehatan Masyarakat Internasional (PHEIC) pada 30 Januari lalu, sebuah peringatan tertinggi dari WHO.
"WHO terus menilai tingkat risiko Covid-19 di tingkat global menjadi sangat tinggi," ungkap pernyataan terakhir.
"Komite menyoroti durasi panjang pandemi Covid-19 yang diantisipasi ini, mencatat pentingnya upaya berkelanjutan di tingkat komunitas, nasional, regional, dan respons global."
Komite itu terdiri dari 18 anggota dan 12 penasihat dengan suara bulat setuju bahwa pandemi virus corona masih berlangsung lama serta mendesak WHO untuk memberi panduan kepada masyarakat global untuk mencegah risiko kelelahan penanggulangan akibat tekanan sosial dan ekonomi.
Panel mendesak WHO untuk mendukung negara-negara dalam menyiapkan peluncuran terapi dan vaksin yang teruji.
Baca Juga: 6 Upaya Terbaik Memutus Rantai Infeksi Selesaikan Pandemi Covid-19, Bukan Melulu Protokol Kesehatan
Ada pun Kepala Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengatakan, dampak dari wabah virus corona akan terasa lebih lama.
"Pandemi (Covid-19) adalah krisis kesehatan sekali dalam seabad, yang dampaknya akan terasa selama beberapa dekade mendatang," tambah Tedros.
Melihat hal ini, Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat wajib menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin sangat penting untuk memutus mata rantai Covid-19. (*)
Baca Juga: Pernyataannya Dinilai Makin Ngawur, Kalangan Dokter Minta Anji Diproses Secara Pidana
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar