Baca Juga: 97 Ribu Anak Sekolah Kena Covid-19 Dalam 2 Minggu, Yakin Masih Mau Buka Sekolah?
“Implementasi dan evaluasi pembelajaran tatap muka adalah tanggung jawab pemerintah daerah yang didukung oleh pemerintah pusat."
"Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota, bersama dengan Kepala Satuan Pendidikan wajib berkoordinasi terus dengan satuan tugas percepatan penanganan Covid-19 guna memantau tingkat risiko Covid-19 di daerah,” ujar Nadiem.
Sementera itu negara pertama yang terkena lockdown akibat virus corona, China, telah mengizinkan sekolah kembali dibuka.
Dikutip dari Xinhua pada Senin (10/8/2020), pemerintah China berencana membuka sekolah tatap muka pada akhir Agustus ini.
Otoritas pendidikan beralasan, kasus penularan Covid-19 secara lokal dilaporkan melemah.
Dengan begini, maka pembukaan aktivitas siswa dan guru di kelas akan dilakukan bertahap.
Baca Juga: Kasus Gilang Bungkus Jarik dan Analisis Seksolog, Kenapa Kelainan Fetish Bisa Muncul
Dimulai dari perguruan tinggi, menengah, dasar, hingga taman kanak-kanak.
Sekolah tingkat dasar akan dibuka bertahap, pada 29 Agustus, 1 September dan 7 September.
Sementara tingkat taman kanak-kanak memulai kegiatan belajar langsung pada 8 dan 11 September nanti.
Khusus perguruan tinggi di Beijing, diberi kebebasan sendiri untuk memutuskan waktu aktivitas belajar di kelas.
Dengan syarat mendapat persetujuan dari kantor gugus pencegahan dan pengendalian epidemi dan otoritas pendidikan.
Adapun kasus infeksi Covid-19 di China saat ini, masih merawat 802 pasien positif corona, di mana 41 orang kritis, dan 290 lain masuk tahapan observasi.
China tercatat memiliki total keseluruhan kasus positif mencapai 84.668 kasus, dengan 79.232 kasus dinyatakan sembuh, dan 4.634 angka kematian.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Kasus Lokal Covid-19 Menurun, China Siap Buka Sekolah Tatap Muka" dan "Sekolah Zona Hijau dan Kuning Bisa Tatap Muka, tetapi dengan Persetujuan Wali Murid"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar