GridHEALTH.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan bahwa uji klinis vaksin dari perusahaan China Sinovac Biotech bukan mengorbankan rakyat.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Kang Emil usai menjadi satu dari seribuan nama relawan uji klinis vaksin Covid-19 yang sudah terdaftar hingga Senin (10/08/2020).
Dengan begitu Kang Emil menjadi satu-satunya pejabat yang ikut mendaftar uji klinis vaksin Covid-19 ini.
Dimana sejak beberapa pekan lalu, Ridwan Kamil memang sudah mengatakan sangat berniat untuk ikut serta menjadi relawan pengujian vaksin.
Dilansir dari TribunJabar, Ridwan Kamil mengaku langkahnya ini ia lakukan untuk menepis isu terkait uji klinis vaksin Sinovac ini adalah kelinci percobaan untuk rakyat.
"Kalau pemimpinnya ikut, ya rakyatnya yakin, bahwa semuanya berproses secara ilmiah. Jadi, tidak ada istilah, oh, rakyat dikorbankan. Pemimpinnya saja enggak yakin, masa rakyatnya harus ikutan. Enggak, semuanya juga ikutan. Makanya gubernur juga ikutan dalam proses ini," tutur Kang Emil.
Baca Juga: Klaim Obat Herbal Ampuh Sembuhkan Covid-19 Dapat Dipidana, Apalagi Kelabui Konsumen
Baca Juga: Ternyata Masalah Air Bersih Jadi Penyebab Covid-19 Makin Mewabah
Meski begitu, Ridwan Kamil juga mengaku bahwa seseorang yang mendaftar belum tentu bisa langsung ikut uji klinis ini.
Termasuk dirinya juga yang belum tentu lolos pendaftaran, sebab ada kriteria atau syarat tertentu yang harus dipenuhi.
"Bahwa ya mendaftarnya, sudah. Bahwa diterimanya, masih belum, karena menunggu pengumuman dari sisi kesehatan dan lain-lain yang menyatakan bahwa saya layak dan siap jadi relawan. Dari sisi pendaftaran sudah," katanya.
Baca Juga: 5 Pegawainya Positif Covid-19, Kantor Berita Antara Disidak Pemprov DKI, Minta Didisinfeksi
Namun Ridwan Kamil tetap yakin dirinya bisa lolos menjadi relawan vaksin Covid-19 ini.
"Mudah-mudahan lancar. Kalaupun ya, saya laksanakan sesuai prosedur, tidak ada keistimewaan. Kalaupun tidak, ya saya permaklumkan. Mungkin ada faktor-faktor kesehatan yang diperhatikan," kata Kang Emil.
Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Harus Rutin ke Dokter Gigi, Karang Gigi Bisa Sebabkan Penyakit Jantung dan Paru
Lebih lanjut ia juga mengingatkan bahwa uji vaksin ini bisa berhasil, tapi bisa juga gagal.
"Ya, kalau berhasil, nanti saya sampaikan berhasil untuk diproduksi. Sebaliknya, kalau tidak berhasil, ya saya sampaikan kurang berhasil, tapi terus kita ikhtiar," jelasnya.
Ridwan Kamil berpesan pada masyarakat agar percaya kepada lembaga yang kredibel, yaitu Gugus Tugas Covid-19, di mana dirinya juga merupakan salah satu ketuanya.
"Jangan terlalu terbawa dalam diskusi dalam narasi yang kurang produktif. Yakini bahwa pemerintah memberikan yang terbaik kepada masyarakat melalui proses yang kita tunggu-tunggu, yaitu adanya vaksin," pungkasnya.
Seperti diketahui, Sebanyak 2.400 sampel calon vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd, China, tiba di Indonesia.
Baca Juga: 3 Cara Ampuh Menghindari Infeksi Virus Corona Saat Menyusui Bayi
Bakal vaksin itu akan diuji klinis di laboratorium milik PT Bio Farma (Persero) dan fasilitas penelitian lain di dalam negeri.
Kedatangan ribuan kandidat vaksin tersebut diharapkan membuat peluang produksi vaksin virus corona (Covid-19) di Indonesia bisa dilakukan pada awal tahun depan.
Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama 6 bulan dan melibatkan setidaknya 1.620 relawan sehat.
Diketahui vaksin sendiri adalah produk biologi yang diketahui berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | TribunJabar.id,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar