GridHEALTH.id - Vaksin Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac Biotech kini telah memasuki uji klinis tahap III.
Penyuntikan pertama pada Selasa (11/8/2020) itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Kelapa BNPB, Doni Monardo serta rombongan lainnya.
Diketahui, uji klinis ini melibatkan setidaknya 1.620 relawan yang berasal dari seluruh wilyah di Indonesia, termasuk Jawa Barat sebagai tempat penyuntikan perdana vaksin tersebut.
Terlepas dari itu, rupanya penyuntikan vaksin Covid-19 ini memiliki kisah tersendiri dari para relawan.
Salah satunya, kisah ibu-ibu ini yang dengan ikhlas mengikuti penyuntikan vaksin Covid-19 tanpa peduli efek sampingnya.
Rohaeni (33) tidak merasa takut menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19.
Bersama dua adiknya, dia mendatangi di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).
Baca Juga: Pemkot Jakarta Pusat Sebar Peti Mati, Untuk Tekan Laju Covid-19 di Ibu Kota
"Enggak takut karena sudah di tes segalanya. Jadi buat apalah takut, paling nanti kalau ada sesuatu di tim dokter pasti akan membantu lagi," ujar Rohaeni saat diwawancara seusai penyuntikan, Selasa (11/8/2020).
Wanita yang mengenakan kerudung itu menceritakan proses penyuntikan berjalan lancar sejak pagi hingga siang.
Baca Juga: Menghindari Efek Samping Obat, Panduan Ini yang Harus Dilakukan
"Begitu masuk, kami didaftar dan data dulu. Terus setelah masuk ambil darah dulu. Setelah ambil darah, check up semua. Baru menunggu hasil tes darah. Setelah berhasil, kami bisa langsung vaksin," katanya.
Dia mengatakan, proses pengambilan darah berlangsung sekitar 10 menit. Setelah proses semua itu dilakoni, baru dilakukan penyuntikan.
"Tidak kenapa-kenapa, tidak ada rasa apa pun efeknya. Nanti ada sesi vaksin kedua, dua minggu setelah ini," ujarnya.
Ibu rumah tangga itu mengungkapkan, alasan utama turut berpartisipasi adalah membantu menyukseskan penelitian untuk mencari obat Covid-19.
"Yang pasti ingin selesai ini Covid-nya, terus membantu agar masyarakat lainnya percaya kalau vaksin ini tak berbahaya dan tak terjadi apa-apa," kata ibu satu orang anak ini.
Menurutnya, menjadi relawan bermula dari ajakan adik kandungnya yang bekerja di bidang kesehatan. Persisnya Asisten Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad, Kusnandi Rusmil.
Namun, dia juga memperoleh izin dari suaminya yang keseharian bekerja sebagai buruh.
Baca Juga: Bahaya Vaksin Covid-19 Buatan Rusia, Menkes Jerman; Vaksin ini Belum Cukup Diuji!
"Disaranin adik, biar ikutan selesaikan masalah Covid-nya, karena sudah dijaga sama pemerintah juga," ujarnya.
Warga yang tinggal di kawasan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari, itu menyarankan agar warga lain mau menjadi sukarelawan uji klinis vaksin Covid-19.
Baca Juga: Layaknya Perokok, Pengguna Rokok Elektrik 5 Kali Lebih Rentan Terpapar Virus Corona
"Lebih baik ikutan vaksin ini daripada enggak, sayang kalau misal tidak ikut. Apalagi kalau sudah ikut vaksin bisa mencegah Covid itu masuk ke tubuh," katanya. (*)
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul Cerita Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ingin Masalah Covid-19 Cepat Selesai
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar