GridHealth.id -Inisiasi menyusui dini (IMD) merupakan proses menyusui segera yang dilakukan dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Di masa satu jam pertama ini, terjadi fase kehidupan yang mempengaruhi proses menyusui.
Namun, masih banyak ibu yang terburu-buru, salah metode, atau bahkan melewatkan momen penting ini. Mungkin juga banyak dari para ibu yang bahkan tidak mengetahui bahwa durasi IMD minimal adalah selama satu jam.
Jika IMD dilakukan kurang dari satu jam, maka berisiko mengurangi manfaat IMD bagi bayi maupun ibu. Menurut Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi, terdapat sembilan tahapan yang perlu dilalui bayi selama proses IMD sebagai indikator keberhasilannya.
Tahap 1
Awalnya bayi menangis sebentar, tangisan kelahiran ini sangat khas - merupakan tanda paru mulai berfungsi.
Baca Juga: VIral Ambulans Bawa Pasien Kritis Dihalangi Mobil Kijang, Korban Pecah Pembuluh Darah
Tahap 2
Bayi memasuki tahap relaksasi sebagai proses adaptasi singkat untuk mengatur dan stabilisasi laju nafas, denyut jantung dan menjaga suhu tubuh bayi.
Tahap 3
Pada menit lima menit pertama bayi akan bangun dan terjaga.
Tahap 4
Di menit ke-4 hingga menit ke-12 bayi mulai bergerak, gerakan awalnya sedikit, mulai dari lengan, bahu dan kepala. Beberapa kali bayi mungkin ingin beristirahat sebelum memulai gerakan berikutnya.
Tahap 5
Setelah istirahat, bayi akan mulai bergerak merangkak ke arah payudara. Gerakan merangkak ini sekaligus memijat perut ibu sehingga kontraksi dinding uterus lebih optimal untuk menghentikan pendarahan pasca persalinan.
Baca Juga: Setidaknya 800 Orang Meninggal Dunia Akibat Termakan Teori Konspirasi
Tahap 6
Setelah menemukan payudara, bayi cenderung beristirahat untuk sementara waktu. Seringkali hal ini dapat diartikan keliru sebagai bayi tidak lapar atau sudah merasa lelah. Tunggulah beberapa saat, jangan dulu menyudahi proses IMD.
Tahap 7
Setelah istirahat, di menit ke-29 hingga masuk satu jam proses IMD, bayi akan mulai membiasakan diri dengan payudara. Salah satunya dengan mengendus, mencium, dan menjilati sebelum akhirnya menempel untuk menyusu.
Proses pembiasaan ini dapat memakan waktu 20 menit atau lebih, tergantung seberapa lama bayi memerlukan waktu untuk menjilat bakteri baik dari kulit ibu, yang akan membentuk koloni flora normal di ususnya.
Tahap 8
Pada menit ke-49 sampai 90, untuk pertama kali bayi menyusui di payudara selama beberapa waktu. Berkat rangsangan jilatan dan hisapan di payudara, kolostrum akan mengalir memberikan antibodi (terutama IgA) untuk memproteksi saluran cerna bayi.
Baca Juga: Susul Rusia, China Umumkan Vaksin Covid-19 Pertamanya 'Ad5-nCoV'
Tahap 9
Kemudian bayi akan tertidur selama 1,5 sampai 2 jam. Hal ini memberi kesempatan tubuh untuk pemulihan. Pada umumnya ibu juga akan tertidur karena hormon stres selama persalinan telah dieliminir oleh proses IMD.
Bila kesembilan tahapan ini dilakukan dengan baik, maka denyut jantung bayi akan lebih cepat stabil. Pernapasannya pun lancar serta merangsang saluran cerna bayi.
ASI juga jadi perlindungan bayi karena merupakan antibodi yang baik bagi bayi yang baru lahir. Wiryani menambahkan, IMD minimal satu jam juga bermanfaat dalam jangka panjang.
“Efek jangka pendek IMD adalah terbentuknya kemampuan bayi untuk bertahan hidup, sedangkan efek jangka panjangnya adalah kesuksesan pemberian ASI eksklusif. Karena bayi terlatih menyusui sejak dini dan ibupun lebih responsif menyusui,” kata Wiyarni.
Baca Juga: Kebijakan Pemerintah Tangani Covid-19 Menurut Erick Thohir Sudah Tepat, 'Enggak Usah Berdebat Lagi'
Pemahaman akan IMD harus terus digaungkan agar makin banyak ibu yang menjalankannya. Terlebih di momen pekan menyusui sedunia yang digelar tiap awal Agustus, informasi seputar menyusui termasuk IMD bisa makin diketahui masyarakat.
Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo, mengungkapkan jika pemerintah akan terus mendukung gerakan menyusui dan penyebaran informasi seputar menyusui.
Sebab, tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi lengkap dan seimbang yang dibutuhkan bagi bayi usia 0-6 bulan kecuali ASI.
Dengan begitu akan muncul generasi penerus bangsa yang unggul, sehat dan cerdas karena mendapatkan asupan gizi terbaik dari ASI sejak dini,” kata Widodo.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar