Karenanya, “Sehari pokoknya harus sekali satu. Mau siang, subuh, pagi, malam, pokoknya sehari satu,” timpal Mpok Alpa.
Hal itu dia ceritakan dengan polos kepada Nikita Mirzani, yang bertanya kepadanya di video YouTube Crazynikmir Real bersama Marshel Widinto.
Apakah itu bisa dibenarkan?
Baca Juga: Lagi-lagi di Hukum Push Up, Sejumlah Polisi di Jakarta Timur Kedapatan Tak Pakai Masker
Ada benarnya. Menurut Dr. Rachel Needle, psikolog dan co-director di Modern Sex Therapy Institutes, berhubungan intim dapat membawa manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Jadi salah satu tujuan Mpok Alpa melakukan seks setiap hari dengan sang suami, bisa dibenarkan dan masuk akal.
Sebab mereka yang berbulan-bulan tidak merasakan keintiman fisik akan haus akan sentuhan, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peningkatan tingkat depresi serta kecemasan.
Baca Juga: Warning! Efek Jangka Panjang Covid-19 Bisa Sebabkan Cacat Seumur Hidup
"Ketika mereka yang ingin berhubungan intim mengalami kurangnya keintiman seksual, akan terjadi efek yang merusak kesehatan mental, emosional, dan fisik yang mengakibatkan berbagai gejala, perasaan terisolasi, rasa tidak aman, dan harga diri rendah." Begitu kata Dr. Dulcinea Pitagora, psikoterapis dan terapis seks di NYC, kepada Insider.
Penelitian tahun 2017 yang terbit dalam Personality and Social Psychology Bulletin menunjukkan, melakukan hubungan seks secara teratur adalah faktor yang lebih penting dalam menjaga hubungan yang bahagia daripada uang.
Baca Juga: Dihantam Badai Pandemi Covid-19 Negara Tetangga Indonesia Satu Ini Diambang Kebangkrutan
Penelitian lainnya tahun 2017 yang termuat dalam springer link, juga mendapatkan hasil bahwa kebanyakan pasangan biasanya melakukan hubungan seks sekali seminggu dan membantu menjaga hubungan intim.
Bahkan tak hanya sekali seminggu, tidak sedikit pula yang melakukan seks sekali sehari, seperti yang dilakukan Mpok Alpa.
Mengenai frekuensi seks, menurut International Society for Sexual Medicine, banyak faktor yang dapat memengaruhi seberapa sering orang berhubungan seks, yaitu status hubungan, kesehatan, dan usia.
Lebih lanjut, Survei Nasional Kesehatan dan Perilaku Seksual 2010 dari The Kinsey Institute memiliki statistik tentang frekuensi seksual pria dan wanita.
Baca Juga: Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? WHO; Penyebar Virus Corona adalah Manusia Usia 20-40 Tahun
Source | : | YouTube,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar