GridHEALTH.id - Baru-baru ini, kematian tiga pasien positif virus (Covid-19) di Banyumas mengejutkan publik.
Bagaimana tidak, menurut Bupati Banyumas Achmad Husein tiga pasien terakhir yang meninggal dunia tersebut diketahui tidak memiliki gejala seperti orang yang terjangkit Covid-19 alias orang tanpa gejala (OTG).
"Orangnya kelihatannya gembira-gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas, tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah ini lama-lama turun," ungkap Husein dikutip dari Tribunnews (19/8/2020).
"Saya komunikasikan dengan dokter paru-paru, namanya adalah happy hypoxia," lanjutnya.
Happy hypoxia, kata Husein, merupakan gejala baru Covid-19. Di mana para penderita Covid-19 tidak merasakan gejala seperti pada umumnya.
Senada dengan kasus tersebut, dokter spesialis paru sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, membenarkan kondisi happy hypoxia syndrome memang bisa ditemukan pada pasien positif Covid-19.
Baca Juga: Sperma Encer Pasangan Jadi Sulit Hamil? Ternyata Tidak Ada Hubungannya
Baca Juga: Makan Malam Lebih Awal Bantu Bakar Lemak dan Turunkan Gula Darah
"Kita ketahui bahwa Covid-19 ini, organ yang paling sering terkena paru. Meskipun saat ini juga banyak manifestasinya di luar paru, tapi organ yang paling sering terkena komplikasi adalah paru," kata Agus dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/8/2020).
Ia menjelaskan, hypoxia syndrome merupakan kondisi seseorang dengan kadar oksigen rendah dalam tubuh.
Normalnya, kadar oksigen di dalam tubuh seseorang adalah di atas 94 %.
Hypoxia syndrome, kata dia, diawali dengan peradangan paru-paru atau pneumonia yang membuat perputaran oksigen terganggu.
"Darah yang kurang oleh oksigen ini kan nantinya akan masuk ke jantung dan didistribusikan ke seluruh tubuh, akibatnya jaringan-jaringan dan organ tubuh yang lain ikut mengalami kekurangan oksigen, yang disebut sebagai hypoxia," kata Agus.
Baca Juga: Polisi Gerebek Klinik Aborsi di Jakarta, Sudah Lakukan Ribuan Kali
Terkait sindrom ini, Agus mengungkapkan kondisi tersebut sering sekali tidak disadari oleh seseorang yang mengalami hypoxia syndrome karena terlihat seperti orang normal.
Agus mengaku menemukan kondisi happy hypoxia syndrome di beberapa pasien Covid-19 yang dirawatnya.
Namun, ia belum bisa mendetailkan, berapa persentase pasien Covid-19 yang terkena happy hypoxia syndrome. Sebab, belum ada penelitian terkait hal tersebut.
Baca Juga: 9 Kesalahan Dalam Membaca Label Nutrisi Makanan, Produk Bebas Gula Bisa Dianggap Baik, Padahal ....
"Pengalaman saya sebagai dokter paru yang juga merawat pasien Covid-19, ternyata memang kasus-kasus pasien dengan happy hypoxia itu memang terjadi," kata Agus.
Dia mengakui kondisi pasien happy hypoxia sydrome yang terlihat normal masih menjadi tanda tanya di dunia medis.
"Itu masih menjadi tanda tanya para ahli-ahli di dunia. Kenapa pasien oksigennya sudah rendah, kok cenderung tampak biasa-biasa saja," kata Agus.
Baca Juga: Lagi-lagi di Hukum Push Up, Sejumlah Polisi di Jakarta Timur Kedapatan Tak Pakai Masker
Akan tetapi, meski terlihat biasa saja, seorang pasien Covid-19 yang mengalami happy hypoxia syndrome bisa terancam nyawanya jika tak segera ditangani.
Sebab, Agus mengatakan, tubuh manusia memiliki batas toleransi terkait jumlah oksigen.
"Jadi mungkin di awal-awal pasien itu akan kelihatan biasa-biasa saja, tapi kalau dia terjadi happy hipoksia dalam waktu lama dan tidak diberikan terapi oksigen, maka dia akan tiba-tiba terjadi, istilahnya kematian mendadak," kata Agus.
Baca Juga: Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? WHO; Penyebar Virus Corona adalah Manusia Usia 20-40 Tahun
Oleh karena itu, dia menjelaskan tidak semua pasien Covid-19 tanpa gejala diperbolehkan isolasi mandiri.
Pasien harus memeriksakan diri, karena dikhawatirkan terkena happy hypoxia syndrome.
"Hal ini harus dipahami masyarakat, tidak semua yang tidak bergejala itu boleh isolasi mandiri. Karena ada kondisi ketika tidak ada gejala, ternyata paru-parunya ada pneumonia, saturasi oksigennya rendah, karena ada yang namanya happy hypoxia," kata Agus.(*)
Baca Juga: Menyelami Manfaat Insiasi Menyusui Dini Bagi Ibu dan Bayi
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar