Padahal, sesuai dengan protokol yang ada, OTG tidak perlu diberi obat.
"Kemudian juga hasilnya belum menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan. Suatu riset harus menunjukkan bahwa intervensi baru tersebut bisa memberikan hasil yang berbeda dari terapi yang standar," ujar Penny.
"Jadi aspek efikasinya perlu ditindaklanjuti lagi," imbuhnya lagi.
Temuan-temuan ini, ujar Penny, telah diberikan ke tim peneliti dan dikomunikasikan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), yang menunjukkan dukungan untuk mendapatkan hasil uji klinik yang sahih.
Namun, hingga saat ini BPOM belum mendapatkan respons perbaikan dari tim peneliti.
BPOM menyadari bahwa pada masa pandemi ini, semua orang berharap agar solusi segera ditemukan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar