GridHEALTH.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku alami perubahan usai di suntik vaksin hasil kerja sama Bio Farma dan perusahaan China, Sinovac Biotech.
Menurutnya ia sempat merasakan kantuk berat dan badannya terasa pegal pegal seperti kecapean setelah beraktivitas berlebihan.
Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil saat ditemui disela-sela takziyahnya di makom almarhum mantan Bupati Indramayu Jawa Barat Irianto Ms Syafiuddin, Minggu 30 Agustus 2020 kemarin.
"Sekarang ngantuk terus terutama selepas waktu magrib, jujur salah satunya yang saya rasakan padahal biasanya jarang. Nyut-nyutan sudah hilang, pegal-pegal juga sama sudah hilang, makan agak berbeda sekarang lebih banyak makan," katanya.
Baca Juga: Ciri Dahak yang Mengandung Virus Corona, Disebut Dilihat dari Warna dan Bentuknya
Namun, Ridwan Kamil optimis bahwa yang dirasakannya seperti kantuk dan pegal pegal bukan dari vaksin tersebut namun dari kesibukannya selama beraktifitas kerjanya selama ini.
Selain itu, setelah divaksin ruang gerak Ridwan Kamil mulai dibatasi dan tidak diperboleh untuk beraktifitas yang berlebihan agar imun dalam tubuhnya tidak menurun.
Terlebih ia mengatakan syarat disuntik vaksin adalah dua kali.
Baca Juga: Benarkah Kurang Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Covid-19? Ini Kata Dokter
Nantinya darah Ridwan Kamil diambil dan di teliti apakah kuat terhadap covid-19, jika itu kuat berarti berita gembira baginya.
"Kemudian Januari tahun depan bisa produksi bagi masyarakat semua. total relawan sendiri jumlahnya yaitu 1.620 dan sampai tanggal 31 masih dibuka relawan. Karena tidak semua yang terdaftar itu lolos, jadi kalau fisiknya kurang bagus bawa penyakit walaupun dia mendaftar dipastikan tidak lolos," jelasnya.
Baca Juga: Minuman Untuk Kesehatan Jantung, Dari Air Putih Hingga Teh Daun Kelor
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, pendaftaran relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 masih dibuka hingga 31 Agustus 2020.
Untuk fase 3, jumlah relawan yang dibutuhkan sebanyak 1.620 orang. Ada beberapa manfaat keikutsertaan dalam penelitian.
Seperti pemeriksaan apus tenggorokan dan rapid test Covid-19 secara cuma-cuma.
Baca Juga: Parno saat Mengeluarkan Dahak? Beginilah Ciri-ciri Lendir Corona Penyebab Covid-19
Kemudian, peserta kemungkinan mendapatkan manfaat kekebalan terhadap Covid-19.
Bagi yang mendapat plasebo akan memeroleh vaksin Covid-19 setelah vaksin didaftarkan.
Lalu, kesehatan peserta akan dipantau oleh petugas kesehatan secara teratur selama jalannya penelitian atau 6 bulan setelah pemberian vaksin terakhir. Selain itu, peserta dilindungi asuransi kesehatan.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar