GridHEALTH.id - Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama bayi yang kaya akan nutrisi guna menunjang tumbuh kembang si Kecil.
Disebutkan American Academy of Pediatrics juga, bahwa ASI mengandung antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri.
ASI juga menurunkan risiko bayi terkena berbagai penyakit seperti asma atau alergi, sindrom kematian bayi mendadak, diabetes, obesitas, hingga kanker.
Bagi ibu yang bekerja atau produksi ASI-nya sangat banyak, adalah hal yang biasa bila kemudian ibu memerah ASI untuk disimpan.
Para ibu yang menyimpan ASI perah diharap menambah pengetahuannya tentang cara menyimpan ASI perah.
Sebenarnya tidak ada istilah ASI basi, namun cara penyimpanannya yang salah sehingga membuat ASI perah tidak bisa lagi dikonsumsi si kecil.
Bila disimpan di freezer, ASI dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya (dengan catatan freezer kulkasnya baik dan dapat menjaga suhu konstan hingga di bawah nol.
Sedangkan bila disimpan di rak lemari es dapat disimpan hingga dua hari, dan bila ASI perah ditaruh dalam suhu kamar, harus dikonsumsi pada hari yang sama saat di perah (dalam waktu 12 jam).
Baca Juga: Ilmuwan Beberkan Kelemahan Vaksin Buatan Rusia dan China, Ada Risiko Terinfeksi HIV
Baca Juga: Warga Bogor Bandel, Wakil Wali Kota Bogor Murka, PKL Tak Pakai Masker Berkerumun Saat Jam Malam
Selain 'ilmu' menyimpan ASI perah yang wajib diketahui, para ibu menyusui juga perlu ciri-ciri ASI perah yang sudah tak layak dikonsumsi agar ASI yang diberikan kepada sang bayi tetap terjaga kualitasnya dan terhindar dari risiko akibat meminum ASI basi.
Adapun ciri-ciri ASI perah yang basi bisa dilihat dari;
1. Fisik
ASI cair akan memiliki dua lapisan, yakni cairan di bagian bawah dan minyak di atasnya. Namun, jika wadah penyimpanan ASI digoyangkan, kedua lapisan ini akan menyatu.
Bila pada ASI cair masih terlihat gumpalan setelah digoyangkan tersebut, kemungkinan ASI telah basi.
Pasalnya, penggumpalan tersebut mengindikasikan bahwa ASI tidak lagi berkualitas baik.
Baca Juga: Hanya 30 Daerah di Indonesia yang Tidak Terdampak Covid-19, Kok Bisa?
2. Bau
Buka wadah penyimpanan ASI dan cium bau ASI perah yang telah dicairkan tersebut. ASI yang basi akan berbau asam mirip dengan susu sapi yang telah kadaluwarsa.
3. Rasa
ASI perah memang memiliki rasa hambar yang tidak menyenangkan di lidah orang dewasa. Namun, bukan ini ciri ASI basi yang dimaksud.
ASI perah bisa dibilang basi apabila mengeluarkan rasa asam, seperti susu sapi yang telah basi pada umumnya.
Bila orangtua menemukan ciri ASI basi di atas, langsung buang ASI perah tersebut dan jangan meminumkannya pada bayi dengan alasan apa pun.(*)
Baca Juga: Ternyata Hanya 130 Juta Orang yang Akan Mendapatkan Vaksin Covid-19 Dari Sinovac di Indonesia
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,aap.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar