Selain efek yang menyenangkan di atas, sebenarnya sabu-sabu juga membuat timbulnya gejala-gejala psikosomatik, paranoid, halusinasi, dan agresivitas.
Mereka yang menggunakan sabu-sabu bisa menjadi manusia yang mudah tersinggung, dan berani berbuat sesuatu yang mengambil risiko.
Jika melihat efeknya yang menyenangkan di atas, terutama berkaitan dengan percaya diri tampil dan peningkatan keberanian, maka tidak heran banyak artis yang senang menggunakannya.
Dengan alasan ingin menambah proses kreatif, sabu-sabu pun terkadang digunakan.
Baca Juga: 10 Tanda Tubuh yang Mengindikasikan Kita Memiliki Penyakit Berat
Satu lagi alasan memakai sabu-sabu adalah membuat orang tidak ingin makan.
Tidak heran, zaman dulu obat golongan ini juga banyak digunakan untuk melakukan diet, walaupun saat ini sudah ditinggalkan karena efek ketergantungan dan kerusakan otak.
Efek terhadap fisik
Pemakaian sabu-sabu, apalagi yang berlebihan, menyimpan potensi bahaya besar untuk kesehatan fisik.
Efek stimulan pada obat ini menyebabkan kerja jantung dan pembuluh darah tubuh menjadi berlebihan.
Peningkatan tekanan darah, baik sistolik maupun diastolik, sangat nyata pada penggunaan sabu-sabu.
Hal ini akan dibarengi tentunya dengan denyut jantung yang kencang.
Tidak heran jika jenis narkotika ini akan membawa dampak sangat berbahaya bagi penderita hipertensi atau darah tinggi.
Selain itu, sabu-sabu bisa menimbulkan efek kejang sampai perdarahan otak. Hingga akhirnya meninggal karena perdarahan di otaknya.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Zona Hijau, Kasus Covid-19 di Jatim Belum Terkendali
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar