GridHEALTH.id - Belakagan ini, kisruh masalah kapasista tempat tidur untuk pasien corona di beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta kerap menuai perdebatan alot.
Diketahui, kapasitas tempat tidur di rumsh sakit rujukan Covid-19 mengalami menipisan stok.
Bahkan, tak sedikit rumah sakit rujukan Covid-19 dikabarkan hampir penuh oleh pasien corona.
Kendati demikian, Gubernur DKI Jakarta sempat bekelit jika semua pasien Covid-19 baik tanpa gejala hingga gejala akut harus menjalani isolasi di rumah sakit.
Akibat menipisnya stok tempat tidur yang kini tersisa 23% itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya menambah 800 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tengah meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit (RS).
Peningkatan tersebut baik untuk ruang isolasi maupun Intensive Care Unit (ICU) atau unit perawatan intensif untuk pasien Covid-19.
Baca Juga: Jangan Salah, Aturan Rapid Test Untuk Perjalanan Masih Berlaku
Menurut Widya, ditargetkan akan ada kurang lebih 800 tempat tidur yang ditambah.
"Kita memang sedang meningkatkan kapasitas tempat tidur baik ICU maupun isolasi melalui berbagai strategi. Jadi sekitar ada penambahan 800 tempat tidur, tentunya membutuhkan tenaga yang harus kita siapkan," kata Widya, Rabu (9/9/2020), dikutip dari Kompas.com.
Penambahan tempat tidur ini dilakukan seiring dengan bakal difungsikannya RSUD Cengkareng dan RSUD Pasar Minggu sebagai RS khusus Covid.
Baca Juga: Hari Olahraga Nasional 9 September, Dokter Reisa Beri Saran Olahraga selama Pandemi Covid-19
Selain itu, sejumlah RS swasta juga dikonfirmasi bergabung untuk menangani pasien yang terpapar virus corona.
"Beberapa RS di daerah kita juga ditambah kapasitasnya. Kemudian beberapa RS swasta yang tadinya belum bergabung sudah konfirm mau ikut bergabung untuk memberikan layanan covid," tuturnya.
Untuk penambahan tempat tidur khusus ruang ICU ditargetkan menjadi sekitar kurang lebih 600 dari jumlah saat ini 528 tempat tidur ICU.
"Poinnya, ICU dari total awal 400-an sampai sekarang, saat ini kan 528. Akan menjadi sekitar 600-an. Jadi nambah sekitar 200-an," ucap Widya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, orang konfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala dan memiliki gejala ringan atau sedang hanya perlu menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.
Tak hanya itu, Dinkes DKI juga menyarankan agar para pasien Covid-19 tanpa gejala hingga gejala sedang tidak perlu melakukan tes swab ulang.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin covid-19 Asal Inggris Ditunda Setelah Seorang Relawan Sakit Setelah Disuntik
"Bagi kasus konfirmasi tanpa gejala, gejala ringan, dan gejala sedang tidak perlu dilakukan follow up atau pengulangan pemeriksaan swab atau PCR," kata Widyastuti dalam keterangannya, Kamis (4/9/2020), dikutip dari Kompas.com. (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar