Mash dalam kesempatan yang sama, Bambang mengatakan pada akhir tahun, jika memang pengembangannya sudah selesai 100 persen akan lebih dulu diuji coba pada hewan.
"Setelah itu baru diserahkan kepada PT Bio Farma selaku perusahaan yang akan memproduksi vaksin tersebut."
Tentu vaksin ini masih tetap harus melewati uji klinis untuk memastikan aman di tubuh manusia.
"Saat ini prosesnya sudah mencapai 50 persen dari tugas lembaga Eijkman mengembangkan bibit vaksin itu di laboratorium," ujar Bambang.
"Targetnya akhir tahun ini uji pada hewan sudah bisa diselesaikan.
"Sehingga awal tahun depan sekitar bulan Januari lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada PT Bio Farma untuk kemudian dilakukan formulasi produksi dalam rangka uji klinis," jelasnya.
Bambang mengatakan vaksin Merah Putih baru bisa diproduksi ketika sudah melewati uji klinis tahap ketiga.
Baca Juga: Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Hampir Penuh, Pemprov DKI Tambah 800 Tempat Tidur untuk Pasien Corona
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar