Xi Jinping telah menekankan untuk mengutamakan kehidupan dan kesehatan orang dan menempatkan kepentingan mereka di atas hal lain.
Dia mengatakan semua tindakan pencegahan dan pengendalian oleh Komite Sentral BPK diambil dengan tujuan utama mencegah infeksi di antara orang-orang dan menyelamatkan nyawa.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Vs Sinovac dan G42, Asli Indonesia Pengembangannya Sudah Capai 50 Persen
"Itu adalah langkah penting untuk menahan penyebaran Covid-19 selama tahap awal wabah, dan secara signifikan membantu memangkas tingkat infeksi di tempat lain," kata Ding Xiangyang, wakil sekretaris jenderal Dewan Negara, kabinet China.
Seorang pejabat senior di Komisi Kesehatan Nasional menilai, lockdown Wuhan merupakan salah satu langkah kesehatan masyarakat yang paling ketat dan komprehensif dalam sejarah manusia modern, dan terbukti efektif dalam mengekang penyebaran virus mematikan.
Lain negara, beda pula stategi kendalikan Covid-19. Termasuk di Indonesia.
Baca Juga: 11 Sektor Ini Boleh Beroperasi Seperti Biasa Saat PSBB Total DKI Jakarta, Mulai 14 September 2020
Menurut Jokowi, mengutip CNN Indonesia (30 Juni 2020), "Sekarang ini strategi intervensi berbasis lokal paling efektif. Jadi karantina, isolasi RT, RW, isolasi kampung atau desa itu lebih efektif daripada karantina kota atau kabupaten," ujar Jokowi saat memberikan arahan penanganan covid-19 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30 Juni 2020).
Jokowi menuturkan, upaya karantina desa ini diharapkan bisa menurunkan tingkat penularan atau Rt persebaran virus corona.
Sejumlah wilayah diketahui sejak lama telah menerapkan karantina terbatas.
Karantina ini dilakukan dengan membatasi akses masuk bagi warga pendatang.
"Jadi strategi ini agar kita pakai bersama sehingga diharapkan terjadi penurunan Rt maupun Rw," katanya.(*)
Baca Juga: PSBB Ketat Mulai Diberlakukan Senin Pekan Depan di Provinsi DKI Jakarta, Semua Wajib WFH
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kontan.co.id,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar