Untuk diketahui, saat ini terdapat 51 kabupaten/kota zona hijau yang terdiri dari 29 kabupaten/kota tidak ada kasus dan 22 kabupaten/kota tidak terdampak.
Tentang adanya daerah yang enggan melakukan tes swab sebetulnya sudah lama disinyalir oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyebut daerah yang menyandang status zona hijau belum tentu bebas penularan virus corona (Covid-19).
Ia bahkan menyebut daerah zona hijau yang enggan ia ungkap bukannya tak ada kasus, tetapi karena tak ada tes virus corona.
"Daerah-daerah yang kapasitasnya rendah, testing-nya masih rendah, tidak punya PCR (Polymerase Chain Reaction/PCR), bangga dengan warna hijau karena tidak ada kasus. Setelah kita cek bukan tidak ada kasus, testing-nya tidak ada," kata Tito dalam rapat koordinasi yang disiarkan langsung akun Youtube Kemendagri RI, Kamis (03/09/2020).
Tito mengatakan bisa saja penularan virus corona justru terjadi di daerah yang masuk dalam zona hijau.
Baca Juga: Ditemukan, Hubungan Antara Penggunaan Antibiotik di Usia Dini dan Risiko Asma
Baca Juga: Ilmuwan WHO Prediksi, Memakai Masker dan Menjaga Jarak Berlangsung Hingga 2022
Tito meminta setiap pemerintah daerah (pemda) mulai menganggarkan tes massal PCR. Selain itu, pemda juga diminta membangun laboratorium untuk meningkatkan kapasitas tes.
Source | : | Kompas.com,CNN Indonesia,gelora.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar