GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 nyatanya membawa pengaruh tersendiri pada sektor ekonomi di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan dalam jangka waktu kurang dari 10 hari lagi, Indonesia akan mengalami resesi di akhir September 2020.
Baca Juga: Pemerintah Dikritik Pentingkan Ekonomi Ketimbang Kesehatan, Menko PMK; Ekonomi Justru Bikin Sehat
Sri Mulyani menyatakan update proyeksi perekonomian Indonesia untuk tahun 2020 secara keseluruhan menjadi minus 1,7% sampai minus 0,6%.
Kendati demikian, Presiden Joko Widodo dengan optimis mengatakan, Indonesia masih punya waktu untuk mendongkrak perekonomian.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menjelaskan strategi dalam memulihkan kesehatan dan ekonomi dengan cara pemberian vaksin Covid-19.
Airlangga mengilustrasikan penanganan kesehatan dan ekonomi sebagai rem dan gas.
Menurutnya, kunci dalam pemulihan ekonomi serta kesehatan ini adalah mengendalikan gas dan rem, dimana pedal rem yang dimaksud merupakan jaring pengaman kesehatan sementara pedal gas merupakan jaring pengaman sosial dan jaring pengaman sektor riil.
Untuk memulihkan kesehatan, maka pedal rem harus diinjak supaya kurva Covid-19 dapat ditekan.
Airlangga menyebut pemerintah dan badan usaha tengah menyiapkan vaksin untuk bisa segera diproduksi.
"Vaksin ini sedang disiapkan oleh Bio Farma dan pemerintah akan mengalokasikan anggaran baik 2020 maupun 2021 dan beberapa perusahaan sudah berada dalam jalur clinical trial ketiga maupun kedua," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Rabu (5/8/2020), dikutip dari Kontan.
Menurutnya, dalam menjaga masyarakat tetap sehat maka upaya untuk menjaga mata pencaharian masyarakat dalam bertahan hidup juga harus dilakukan.
"Yang menjadi seat belt-nya adalah jaring pengaman sektor keuangan," lanjut Airlangga.
Terlepas dari itu, Presiden Jokowi dalam rapat terbatas tentang "Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional" menyatakan, Indonesia tidak akan mengalami resesi di akhir Septermber 2020.
"Pemulihan ekonomi nasional kita masih punya waktu sampai akhir September dalam tingkatkan daya ungkit ekonomi kita, tingkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan konsumsi rumah tangga di kuartal III ini," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9/2020).
Baca Juga: Studi: Penderita Demam Berdarah Lebih Sulit Terpapar Infeksi Virus Corona
Untuk mewujudkan itu, Jokowi meminta jajarannya mempercepat program insentif yang sifatnya cash transfer agar uang bisa beredar di masyarakat.
Menurutnya, cara itulah yang dapat membuat perekonomian Indonesia kembali pulih.
"Saya minta seluruh program insentif yang sifatrnya cash transfer agar betul-betul diperhatikan dan dipercepat," pungkasnya. (*)
#hadapicorona
Source | : | YouTube,Kontan.co.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar