"Rapid test hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring bukan pemeriksaan penegakan diagnosa infeksi virus Covid-19, dan gold standar diagnosa Covid-19 adalah swab atau PCR."
Tapi banyak masyarakat yang menangkap berita dan informasi di atas sebagai, alat rapid yang “palsu”.
Padahal, isi penjelasan tidak begitu tujuannya.
Untuk testing Covid-19 secara tepat gold standar adalah swab atau PCR bukan rapid test.
Sebab, banyak kasus rapid test reaktif, swab negatif atau rapid test negatif,tapi hasil swabnya positif.
Nah, yang patut dipercaya adalah pemeriksaan swab atau PCR
"Yang viral itu hanya bahasa yang multi tafsirkan rapid test negatif maupun positif itu palsu. Itu hanya istilah yang artinya tidak akurat bukan alat rapid tesnya yang palsu,” jelasnya.
Baca Juga: Tak Perlu Operasi, 3 Cara Ini Ternyata Bisa Hilangkan Double Chin
Dr. Wachyudi kembali menjelaskan, rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona.
Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus.
“Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus corona sejauh ini hanyalah memakai pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR),” terangnya.
Baca Juga: Fakta, Darah Haid Dapat Mengungkapkan Adanya Kista Pada Wanita
Source | : | kompas,intisari,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar