GridHEALTH.id - Ketidakhadiran Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dalam acara yang dipandu Najwa Shihab kini terus menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Mangkirnya Menkes Terawan tersebut rupanya menimbulkan beragam tanda tanya ke manakah Menteri Kesehatan RI di tengah carut marut pandemi Covid-19.
Bahkan tak sedikit orang yang membuat petisi agar Menkes Terawan mundur dari jabatannya.
Kendati demikian, rupanya Terawan memiliki alasan tersendiri di balik ketidakhadiran dan bungkamnya terkait penanganan Covid-19.
Baca Juga: Kasus Corona Lewati 280 Ribu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19: Masyarakat Jangan Merasa Kebal
Melansir laman Kompas.com, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, publik sebaiknya tidak menantikan kemunculan Menkes Terawan untuk menjelaskan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Agus menilai jika Menkes Terawan sulit memberikan penjelasan kepada masyarakat.
Ia menyinggung jika saat ini penanganan Covid-19 di Indonesia telah didelegasikan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Padahal seyogianya, kasus Covid-19 yang melibatkan nasib kesehatan ratusan juta penduduk harus ditangai Menteri Kesehatan.
"Kita tidak bisa harapkan kehadiran Menkes. Langsung ke bosnya saja (Presiden)," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/9/2020).
Sementara itu, Agus menyebut ada faktor lain yang membuat Menkes Terawan tak kunjung muncul memberi penjelasan ke publik.
Baca Juga: Lama Tak Tersorot, Prabowo Rupanya Diperintah Jokowi Untuk Menanam Singkong, Ini Manfaatnya
Pertama, sejak awal pandemi Covid-19, Terawan sering membuat pernyataan yang memicu kontroversi.
Agus mencontohkan saat Terawan menyebut orang Indonesia tidak akan tertular Covid-19.
Bahkan, Terawan tampak menyepelekan dan menganggap bahwa virus corona hal yang biasa.
"Kamu lihatlah Menkes confident (percaya diri) banget kok, yakin apa yang harus dihadapi."
"Yang dihadapi ini corona, bukan barang yang menakutkan luar biasa. Yang menakutkan itu beritanya. Ini positif saja batuk-batuk biasa," ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).
Agus menambahkan, saat tampil di depan publik, Terawan kerap melontarkan candaan.
"Pak Menkes kalau ngomong sambil cengengesan (bercanda), tak ada kesan serius. Itu kesalahan juga. Lalu, Presiden saat itu membentuk Gugus Tugas," ungkap Agus.
"Sampai sekian lama ya Menkes tidak muncul, sebab komentarnya tidak friendly dan tidak memberi kejelasan kepada masyarakat," sambungnya.
Baca Juga: China Umumkan Negara yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Covid-19 Buatannya, Indonesia?
Padahal, Agus meyakini bahwa Menkes Terawan memiliki kemampuan yang kompeten dalam aspek keilmuan, hanya saya kemampuan leadership-nya kurang baik.
"Leadership beliau tidak ada. Ini persoalannya," tegasnya.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Cara Deteksi Tingkat Keparahan Pasien Covid-19, Ini Penjelasannya
Terlepas dari itu, penanganan Covid-19 di Indonesia, tepatnya di 9 provinsi besar yang didelegasikan pada Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan rupanya masih terus ditemukan kasus positif Covid-19. (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar