"Jika naik 420 ribu saja selama 3 bulan, kan sudah lumayan," ujar Hasto.
Untuk diketahui, alasan menurunnya jumlah pengguna kontrasepsi saat pandemi Covid-19 menurut Hasto, seperti dilansir dari Kontan.co.id (9 Juni 2020), adalah karena beberapa hal, yaitu;
Baca Juga: Bisa Deteksi Masalah Kehamilan, Manakah Sebaiknya Bentuk Perut Ibu Hamil, 'B Belly' atau 'D Belly'?
Pertama, kekhawatiran yang akhirnya membuat pasangan mengurungkan diri untuk mendatangi fasilitas kesehatan guna mengikuti program KB.
Kedua, pembatasan penerimaan pasien dan jam buka di fasilitas kesehatan, klinik, atau bidan terkait aturan physical distancing selama masa pandemi.
Karena itu, April 2020 terjadi penurunan peserta atau akseptor aktif 10% dibanding bulan sebelumnya.
Baca Juga: Muncul Klaster Jenguk Bayi, Puluhan Warga di Ponorogo Tes Swab
April tercatat ada sekitar 26 juta peserta KB aktif, dimana bulan Maret 36 juta akseptor.
"KB aktif per bulan 36 juta, April turun banyak. Penurunan antar provinsi rata-rata 10%-15% dari akseptor sebelumnya," jelas Hasto saat webinar ‘Urgensi Pelayanan KB Pada Masa New Normal’ Selasa (9/6).
Baca Juga: Cat Dinding dengan Kandungan Super Ion Bisa Mencegah Virus Corona Menempel
Source | : | kompas,Kontan.co.id,Nakita,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar