GridHEALTH.id - Indera pengecap sangat penting bagi manusia.
Karena indera pengecap, manusia bisa merasakan nikmat dan enaknya makanan dan minuman.
Indera pengecap berada di mulut, tepatnya di lidah.
Nah, jika tetia saja anda tidak lagi bisa merasakan rasa apa yang dimakan atau diminum, baiknya waspada.
Kenapa? Sebab ada penelitian yang mengungkapkan jika jika secara tiba-tiba seseorang tidak bisa merasakan rasa asam, pahit, dan manis, dari makanan dan minuman, itu pertanda terjadi infeksi virus corona.
Hal itu bisa terjadi pada mereka yang tidak memiliki gejala umum infeksi corona, semisal, demam, batuk.
Bahkan sebuah penelitian membuktikan, hal ini terjadi pada 30-70% pasien Covid-19.
Jadi sekalipun seseorang yang terinfeksi virus corona tidak menunjukan adanya gejala umum sakit akibat infeksi, sepertil batuk, demam, juga sesak napas, kemungkinan besar dirinya mengalami masalah penurunan kemampuan indera penciuman dan pengecap.
Baca Juga: Donald Trump; Tertular Covid-19 Adalah Berkah Dari Tuhan, Bisa Jalani Perawatan Eksperimental
Bahkan bila dibandingkan dengan batuk, flu, polip, gangguan penciuman dan pengecapan pada orang yang terjangkit covid-19 lebih khas, karena sifatnya mendadak.
Pada banyak kasus, hilangnya indra penciuman pada seseorang yang terinfeksi virus corona, juga dibarengi atau disusul dengan kehilangan kemampuan pada indera pengecepan. Sehinnga semua makanan yang masuk terasa hambar.
Di beberapa studi menyebutkan, kalau indera penciuman ada gangguan, karena virus corona berada di sel-sel hidung belum sampai ke sel-sel neuron.
Baca Juga: Studi: Pasien Virus Corona Tunjukkan Gejala Sindrom Hiperinflamasi
"Tapi bisa juga si virus ini mengenai tenggorokan, lalu ke paru tergantung orangnya, yang paling rentan di mana,” kata dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan, dr. Sakina Umar, Sp.THT-KL.
Penjelasan itu disampaikan dr. Sakina saat talkhshow kesehatan Radio Sonora dengan tema Bagaimana Virus Covid 19 Menyerang Indera Penciuman, pada Selasa (6/10/2020).
Sejauh ini dari penelitin yang diadakan, virus paling banyak berkumpul hidung dan tenggorokan.
Karenanya mekanisme tes swab dianjurkan pangembilan di belakang hidung dan tenggorokan.
Baca Juga: Penangkal Gas Air Mata Saat Demo UU Cipta Kerja Jangan Pakai Pasta Gigi, Bahaya!
Sebenarnya bisa juga diambil sampel dari paru, namun tentu lebih mudah pengambilan di hidung dan tenggorokan.
Dokter Sakina menyarankan, ketika ada gangguan penciuman secara mendadak walaupun tidak demam, batuk, segera lakukan tes swab.
Ini untuk memastikan apakah terkena infeksi Covid 19 atau tidak.
Baca Juga: Terapi Tertawa Percepat Kesembuhan Penderita Covid-19, Ini Buktinya
Sebelum tes juga ada baiknya memposisikan diri sebagai pasien positif dengan melakukan isolasi mandiri.
Menurutnya, tes swab bisa dilakukan secepatnya begitu ada gangguan penciuman.
Bila hasilnya negatif bisa juga diulang 3 hari kemudian untuk memastikan.
Bila hasilnya tetap negative bisa bernapas lega.
Baca Juga: Singapura Berikan Intensif Bagi Pasangan yang Punya Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Namun tetap dikonsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebab gangguan penciuman tersebut.
Dari hasil penelitian, gangguan penciuman, ditemukan sekitar 30-70 persen yang terinfeksi Covid 19.
Gangguan penciuman pada pasien positif Covid 19, biasanya dialami dalam hitungan hari, seminggu atau maksimal 30 hari.
“Ketika virus menduduki epitel hidung di bagian atas, akan sembuh lebih cepat."
"Hampir 90 persen sembuh dalam hitungan hari."
"Sangat sedikit yang gangguan penciumannya bersifat permanen."
"Bila 3 bulan tanpa treatment, berusia lanjut, serta ada gangguan neurologic lainnya, gangguan penciuman biasanya permanen,” ujarnya lagi.
Baca Juga: China Kembali Kembangkan Kandidat Vaksin Covid-19, Hasilnya Tidak Bereaksi Parah
Gangguan perasa yang menyertai gangguan penciuman biasanya membuat makanan menjadi hambar.
”Pada pasien covid tidak merasakan asam pahit manis."
"Kalau disebabkan virus lain manis dan pahit masih bisa merasakannya."(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Gangguan Penciuman Orang Positif Covid-19 Lebih Khas, Dokter Spesialis THT Beri Penjelasan"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar