GridHEALTH.id - Beragam masalah kehamilan memang bisa dialami ibu hamil mana saja.
Tak terkecuali masalah bentuk perut ibu hamil yang kerap diperdebatkan oleh kaum ibu-ibu.
Pasalnya, dari bentuk perut ibu hamil inilah masalah kesehatan bisa jadi lebih mudah dideteksi.
Baca Juga: Menebak Jenis Kelamin Bayi, Payudara Besar Tanda Hamil Anak Laki-Laki?
Melansir laman Healthline, ada 2 bentuk perut ibu hamil, yaitu 'B Belly' dan 'D Belly'.
B Belly merupakan bentuk perut ibu hamil yang menyerupai hufuf B, di mana bagian lingkar tengah perut atau pusat terdapat lekukan sehingga membentuk huruf B.
Sementara, D Belly merupakan bentuk perut ibu hamil yang menyerupai huruf D, bentuk perut ini juga dianggap hampir bulat sempurna.
Baca Juga: Muncul Klaster Jenguk Bayi, Puluhan Warga di Ponorogo Tes Swab
Lantas, yang manakah bentuk perut ibu hamil yang patut diwaspadai?
B Belly
Seperti namanya, rata-rata ibu hamil dengan bentuk perut B Belly akan memiliki perut seperti huruf B.
Bentuk perut ini lebih sering terjadi pada orang dengan berat lebih, tetapi mungkin dengan ukuran dan bentuk tubuh apa pun.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Lindungi Pengobatan Alternatif dan Paranormal sebagai Jasa Layanan Kesehatan Medis
Ini karena begitu banyak faktor unik, seperti tinggi badan, berat badan, serta struktur otot dan tulang semuanya bergabung untuk memengaruhi kehamiln.
Namun, bentuk perut B selama kehamilan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti:
1. Kesehatan fasia
"Kesehatan fasia" adalah cara yang bagus untuk mengatakan bahwa jaringan ikat di bawah kulit ikut bertanggung jawab atas bentuk perut.
Fasia mungkin rusak karena gaya hidup yang tidak banyak bergerak, dehidrasi, postur tubuh yang buruk, pola makan yang tidak seimbang, stres, dan cedera otot.
Hal ini mungkin juga dipengaruhi oleh kehamilan sebelumnya.
2. Ukuran dan berat badan
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), indeks massa tubuh (BMI) 25 hingga 29,9 untuk wanita menunjukkan kelebihan berat badan, dan BMI 30 untuk wanita menunjukkan obesitas.
Wanita dengan berat badan lebih saat memulai kehamilan lebih mungkin mengalami B Belly, tetapi hal itu tentu saja tidak dijamin.
Bentuk tubuh juga akan berperan dalam hal ini, karena beban yang dibawa adalah individu.
3. Kehamilan sebelumnya
Banyak wanita mendapati bahwa setelah kehamilan pertama, otot perut mereka tampak lebih kendur dan bentuknya mengembang sedikit lebih cepat saat mereka hamil lagi.
Ini adalah hal-hal yang dapat menyebabkan B Belly dalam kehamilan, terutama jika kehamilan berdekatan atau tubuh belum kembali ke bentuk sebelum kehamilan sebelum hamil lagi.
4. Bentuk perut yang biasa
Wanita yang memasuki kehamilan dengan celemek perut atau yang membawa berat badan di perut mereka (berlawanan dengan, katakanlah, di pinggul dan paha mereka) lebih cenderung mengembangkan B Belly bahkan jika mereka belum pernah hamil sebelumnya.
Pemilik bentuk perut ini berisiko terkena diabetes gestasional, preeklamsia (tekanan darah tinggi pada kehamilan), keguguran, stillbirth, kelahiran prematur, sakit pinggang selama kehamilan, bahkan berat badan bayi yang besar.
D Belly
Berbanding terbalik dengan B Belly, bentuk perut yang menyerupai huruf D ini rupanya dianggap sebagai bentuk perut normal.
Akibatnya, bentuk perut ini sering kali sangat diharapkan bagi para ibu hamil yang memiliki berat badan berlebih.
Kendati demikian, bentuk perut D Belly juga tidak menutup kemungkinan terjadinya masalah kehamilan, jika tidka dijaga dengan benar.
Terlepas dari itu, bagi ibu hamil yang menginginkan bentuk perut normal demi janin yang sehat, ada baiknya untuk sering melakukan peregangan secara teratur, minum banyak air, dan bahkan mungkin menambahkan yoga atau kardio ke dalam rutinitas olahraga.
Tak perlu cemaskan bentuk perut, B Belly ataukah D Belly, yang terpenting adalah, ibu hamil wajib menjaga kesehatan diri dan janin dalam kandungan selama kehamilan. (*)
Baca Juga: Warga Jerman Ketar-ketir, Virus Corona Kembali Berulah Setelah 2 Bulan Tanpa Kasus Baru
#hadapicorona
Source | : | Healthline,cdc.gov |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar