GridHEALTH.id - Pada kasus Covid-19 yang belum juga turun secara signifikan di Indonesia, disebut-sebut virus Covid-19 disebutkan telah menyebar di unit terkecil masyarakat, yakni klaster keluarga.
Adanya beragam aktivitas dari anggota keluarga saat di luar dan melakukan kontak dekat di rumah, membuat kasus klaster keluarga ini memberi sumbangan pada angka terinfeksi virus corona yang tidak sedikit.
Dokter spesialis paru RSU Adhyaksa, dr Ahmad Muslim Nazaruddin SpP FERS, mengatakan, kini gejala flu biasa (common cold) seperti pilek, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, bersin, batuk, dan demam harus diwaspadai.
"Penularan Covid-19 dapat terjadi ketika droplet berisikan virus dikeluarkan melalui batuk ataupun bersin dari penderita Covid-19 masuk ke dalam saluran napas orang lain.
Proses penularan ini semakin cepat dan mungkin terjadi karena Covid-19 dikonfirmasi dapat bertahan lama di udara (airborne)," jelas dokter Ahmad dikutip dari Beritasatu.com, Kamis (8/10/2020).
Menurut dokter Ahmad, selain droplet dan airborne, sentuhan tangan juga dapat menjadi perantara transmisi virus.
Baca Juga: Warga Jerman Ketar-ketir, Virus Corona Kembali Berulah Setelah 2 Bulan Tanpa Kasus Baru
Jika virus menempel pada gagang pintu, permukaan furnitur, sakelar listrik, remote TV, handphone, atau tembok rumah dan kemudian tersentuh, lalu tangan tersebut memegang mata, hidung, atau mulut, maka virus akan masuk ke saluran tubuh.
"Khusus dinding atau tembok, virus corona dapat bertahan hidup dalam kisaran 2 jam hingga 9 hari. Hal tersebut bergantung pada suhu, kelembapan, dan paparan sinar matahari hingga sirkulasi udara pada ruangan," tandasnya.
Mencermati kondisi tersebut, produsen cat dinding Nippon Paint kembangkan rangkaian cat atau pelapis dinding dengan teknologi silver-ion, yang memiliki kemampuan sebagai anti-mikroba.
"Pengembangan teknologi silver-ion untuk cat atau pelapis anti-mikroba merupakan bentuk usaha kami dalam membantu menekan penyebaran Covid-19 yang berisiko tinggi pada kesehatan manusia,” ungkap CEO (Decorative Paints) Nippon Paint Indonesia, Jon Tan.
Tidak seperti cat silver-ion lainnya, kata Jon Tan, teknologi silver-ion dari Nippon Paint telah diuji pada awal 2020 oleh Analytical Lab Group, yang merupakan laboratorium independen berstandar global terhadap Human Coronavirus, ATCC VR-740, strain 229E.
"Hasil tes menunjukan, efektivitas 99,9% mematikan virus tersebut setelah kontak dengan lapisan cat yang mengandung teknologi silver-ion dari Nippon Paint," jelasnya.
Selain human coronavirus (strain 229E), kata Jon Tan, teknologi silver-ion milik Nippon Paint juga efektif dalam membasmi virus influenza A (H1N1 dan H3N2), penyakit tangan, kaki dan mulut (hand foot mouth diseases/HFMD), dan bakteri escherichia coli, staphylococcus aureus, serta MRSA.
Baca Juga: IDI Dorong Tes PCR Sebanyak Mungkin, 'Ada Daerah Enggan Lakukan Tes Biar Terlihat Zona Hijau Terus'
Baca Juga: Cuci Tangan Lebih Baik, Ini Akibat Keseringan Pakai Hand Sanitizer
"Teknologi silver-ion dalam produk Nippon Paint bukanlah zat aditif atau penambah seperti cat lainnya, tetapi terformulasi khusus dalam bahan cat.
Jadi tidak sama dengan silver ion lainnya. Silver-ion dalam produk Nippon Paint ini tetap bekerja aktif antivirus dan antibakterinya selama lapisan cat menempel di dinding,” tutup Jon Tan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Beritasatu.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar