Selain itu, melansir dari ugm.ac.id, sebuah penelitian mengenai cincau juga telah dilakukan di Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada (UGM).
Penelitian ini secara intensif dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa di dalam dan efek ekstrak daun cincau hijau terhadap aktivitas makrofag atau sel imun.
Hasilnya menunjukkan esktrak daun cincau hijau memiliki berbagai senyawa metabolit sekunder seperti golongan senyawa tarpenoid, flavonoid, fenolik, dan tanin. Senyawa metabolit sekunder tersebut dikenal berfungsi sebagai imunomodulator dan antioksidan alami.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Lindungi Pengobatan Alternatif dan Paranormal sebagai Jasa Layanan Kesehatan Medis
Hasil lainnya menunjukkan nilai indeks aktivitas antioksidan (IAA) dalam ekatrak daun cincau hijau cukup tinggi yakni berkisar antar 6,3 – 7,2.
Artinya, ekstrak daun cincau hijau tergolong memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat karena memiliki nilai IAA lebih besar dari 2. Selain itu, ekstrak daun cincau memiliki nilai kapasitas dan indeks fagositosis makrofag yang sangat tinggi pula.
Source | : | Kompas.com,ugm.ac.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar