Jika pun infeksi kembali terjadi, maka virus akan berumur pendek dan infeksi akan berkurang sebelum penderita mengalami gejala lebih lanjut, sehingga bisa jadi seseorang tidak menyadari sama sekali bahwa dirinya tengah terinfeksi untuk kedua kalinya.
Kondisi ini membuat pasien tersebut berisiko besar menjadi penyebar virus corona.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun tak menampik bahwa pasien sembuh Covid-19, bisa saja terinfeksi virus kembali.
Pimpinan teknis untuk Covid-19 dari WHO, Maria Van Kerkhove, menyampaikan infeksi ulang masih dimungkinkan terjadi, meski seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 sudah memiliki antibodi tersendiri di dalam tubuhnya.
Baca Juga: 4 Prioritas Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Menurut WHO, Bukan Vaksin!
Menurutnya, sebagaimana dikutip dari Fox News, tidak diketahui secara pasti berapa kuat imun tubuh dari virus corona dan berapa lama dia akan bertahan.
Terkait hal itu, Kherkove tetap mengimbau orang-orang tetap mempraktikkan jarak fisik, etika bersin, dan panduan kesehatan lain yang berlaku.
Van Kerkhove memperkirakan, jika seseorang kembali terpapar virus corona untuk yang keduakalinya, maka ada tiga kemungkinan yang mungkin terjadi.
Source | : | Kompas.com,The Guardian |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar