Ditilik dari sisi medis, niatan Trump untuk mencium pendukungnya tentu harus dipertimbangkan kembai.
Pasalnya tindakan tersebut sangat berisiko membuatnya kembali terkena infeksi alias infeksi berulang.
Diketahui beberapa waktu belakangan dilaporkan adanya temuan kasus infeksi berulang pasien sembuh Covid-19.
Temuan kasus ini membuat pernyataan tubuh akan kebal Covid-19 setelah terpapar pun terbantahkan.
Disebutkan The Guardian, tubuh manusia rupanya memiliki sistem tertentu yang tidak ramah untuk virus corona masuk untuk keduakalinya.
Setelah sembuh dari infeksi yang pertama, ada banyak sel-sel dalam tubuh yang tidak akan berubah meski virus telah dibasmi oleh sistem imun.
Salah satunya sel yang menjadi tempat virus menempel dan masuk ke dalam organ tubuh. Sel-sel ini tidak mengalami perubahan untuk mencegah terjadinya infeksi di waktu yang akan datang.
Baca Juga: WHO : Tak Etis Bila Herd Immunity Dipakai Menghadapi Virus Corona
Source | : | Kompas.com,The Guardian |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar