GridHEALTH.id - Pandemi virus corona (Covid-19) telah menginfeksi jutaan orang didunia.
Berdasarkan data terbaru Worldometers, Rabu (14/10/2020) tercatat ada 38,361,289 orang yang terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia.
Baca Juga: Beredar Kabar Harga Vaksin Sinovac di Brasil Jauh Lebih Murah, Rugikah Indonesia?
Dimana angka kematian mencapai 1,090,811, dan yang sembuh sudah mencapai 28,846,857 orang.
Melihat angka total kasus Covid-19 tersebut memang sangat mengkhawatirkan. Namun jika ditilik lebih cermat lagi sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona telah sembuh.
Berbicara mengenai pasien sembuh ini, perlu disadari bahwa pasien yang sembuh dari corona tetap harus waspada.
Pasalnya tidak mungkin virus corona menyerang kembali, dan menjadi infeksi berulang.
Saat sudah dinyatakan sembuh pun ada kondisi yang tetap harus diperhatikan.
Baca Juga: Beredar Kabar Harga Vaksin Sinovac di Brasil Jauh Lebih Murah, Rugikah Indonesia?
Sebab hampir 75% pasien Covid-19 mengeluhkan tanda dan gejala yang muncul setelah hasil tesnya negatif.
Gejala setelah sembuh dari corona tersebut adalah sesak napas dan kelelahan yang bisa muncul selama berminggu minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah sembuh.
Gejala setelah sembuh dari corona ini bisa dialami oleh orang tua maupun orang yang lebih muda.
Saat seseorang terinfeksi Covid-19, tingkat saturasi oksigen mengalami penurunan sehingga mengganggu sistem pernapasan.
Baca Juga: Studi : Masker N95 Bekas Ternyata Masih Efektif Memblokir Virus
Penurunan saturasi oksigen masih bisa terjadi, bahkan ketika pasien dinyatakan sembuh.
Inilah yang membuatnya mengalami sesak napas.
Dalam studi terkontrol yang dilakukan Journal of American Medical Association (JAMA) dan sekelompok dokter dari Italia, membahas tentang hal ini.
Disebutkan, masalah pernapasan membuat pasien Covid-19 memerlukan bantuan oksigen selama beberapa minggu.
Baca Juga: Menkes Terawan Umumkan Siapa Saja Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 Selain Tenaga Kesehatan
Oksigen diperlukan untuk menyeimbangkan pernapasan dan mendukung fungsi vital.
Di sisi lain, pasien yang sudah pulih juga kembali datang ke fasilitas kesehatan dan mengeluhkan penyakit pernapasan serupa. Entah gejalanya ringan maupun berat.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Berpotensi Tularkan Penyakitnya pada Pasangan
Selain sesak napas, kelelahan juga menjadi keluhan pasien Covid-19 setelah dinyatakan sembuh. Kelelahan biasanya disertai dengan kelesuan, nyeri otot, dan kelemahan.
Belum bisa dijelaskan alasan pasti sesak napas dan kelelahan tetap muncul setelah seseorang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Baca Juga: Bagi Para Demonstran di Masa Pandemi Covid-19, Jangan Kurang Minum
Namun ada dugaan, penyebaran virus corona di dalam tubuh bisa memperlambat fungsi sistem pernapasan dan membuat sistem kekebalan menurun.
Virus juga bisa merusak sel-sel sehat dan lapisan paru-paru sehingga membuat pasien rentan terhadap infeksi, gangguan pernapasan, pneumonia, dan fibrosis paru.
Meskipun terlihat seperti flu, Covid-19 dapat merusak fungsi vital tubuh dan menimbulkan komplikasi.
Oleh karenanya, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kesehatan setelah dinyatakan negatif.
Dokter menyarankan pasien yang telah sembuh memiliki rencana pemulihan setelah sembuh dari corona.
Baca Juga: Fakta Baru Infeksi Virus Corona, Pasien Sembuh Covid-19 Bisa Kembali Terinfeksi dan Lebih Parah
Berikut rencana pemulihan setelah terkena virus corona:
- Latihan pernapasan seperti yoga dan meditasi
- Mengubah pola makan
- Membatasi aktivitas di minggu-minggu pertama setelah dinyatakan sembuh, jangan sampai tubuh kelelahan.
Baca Juga: Ibu Hamil Jadi Pelupa Bukan Mitos Belaka, Begini 5 Cara Mengatasi Masalah Kehamilan Satu Ini
Walau banyak pekerjaan menumpuk selama masa perawatan, bukan berarti setelah pulih tubuh bisa dipaksa bekerja keras.
Apabila gejala yang timbul semakin parah, segera kembali ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri.(*)
Baca Juga: Penasaran Kenapa Wanita Suka Bad Mood Jelang Haid? Ternyata Karena Ini
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar