Direktur Center for Vaccines and Immunology di University of Georgia Ted Ross menyebut untuk tidak terlalu berharap pada vaksin yang saat ini masih diteliti.
"Vaksin pertama mungkin bukan yang paling efektif,” kata dia yang juga sedang mengerjakan vaksin eksperimental dengan target bisa masuk uji klinis pada 2021, dikutip dari Kompas.com.
Dari vaksin yang ada, prinsipnya kurang lebih sama. Vaksin-vaksin itu mengirimkan protein yang menutupi virus corona (yang disebut spike).
Baca Juga: Cara Tepat Cegah Infeksi Berulang Virus Corona Setelah Sembuh dari Covid-19
Vaksin itu akan mendorong sistem kekebalan untuk membuat antibodi agar bisa melawan virus corona.
Tetapi beberapa peneliti khawatir bahwa masyarakat mungkin menaruh terlalu banyak harapan pada strategi yang belum terbukti berhasil.
Epidemiolog dari Universitas North Carolina, AS, Juhaeri Muchtar, mengatakan juga kabar mengenai vaksin jangan sampai membuat masyarakat terlalu euforia dan mengabaikan protokol kesehatan.
Source | : | Kompas.com,YouTube,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar