GridHEALTH.id - Golongan darah ada kaitannya dengan risiko kesehatan manusia.
Contoh, pada pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Disebutkan jika pemilik golongan darah A lebih rentan terinfeksi virus corona. Tapi pemilik golongan darah O lebih kebal.
Baca Juga: Hirup Uap dari Panci Presto Dapat Membunuh Virus Corona, Benarkah?
Lainnya, ada juga yang menyebutkan pemilik golongan darah O lebih rentan terinfeksi virus DBD alias demam berdarah.
Mengenai golongan darah dan risiko kesehatan yang mungkin dihadapi, pernah juga diteliti oleh ilmuan.
Juni 2020 lalu ilmuan yang mempelajari 1900 orang yang terinfeksi Covid-19 parah di Spanyol da Italia, menemukan fakta jika golongan darah A memiliki risiko 45 persen lebih tinggi tertular Covid-19.
Sebelumnya, Maret 2020, penelitian di China menunjukkan mereka dengan golongan darah A lebih rentan terkena infeksi virus.
Sementara orang dengan golongan darah O justru mendapatkan perlindungan lebih terhadap virus.
Mengutip dari Express.co.id, peneliti mengungkapkan mereka yang kebal terhadap virus corona Covid-19 adalah yang bergolongan darah O.
Baca Juga: Cara Mudah Hindari Infeksi Covid-19, Tips dari CDC Saat di Tempat Makan Umum
Mereka yang rentan terinfeksi virus corona Covid-19 adalah mereka yang bergolongan darah A.
Hal itu terungkap setelah diteliti dari 2.000 sampel pasien virus corona di China, ditemukan bahwa pemilik golongan darah A disebut lebih rentan terkena virus corona.
Itu disampaikan oleh Wang Xinghuan, ahli medis dari Zhongnan Hospital of Wuhan University.
Xinghuan mengatakan, "pemilik golongan darah A perlu lebih memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan terjangkit infeksi."
Mengutip dari Tribun Timur, di sisi lain, sebuah makalah yang diterbitkan di situs pracetak untuk Ilmu Kesehatan di bawah lembaga penelitian dan pendidikan, Cold Spring Harbor Laboratory, di New York, AS, mengungkapkan golongan darah O memiliki resistensi terhadap virus corona dibandingkan dengan golongan darah non-O.
Hal itu bisa dilihat dari 206 pasien yang meninggal karena Covid-19 di Wuhan, 85 di antaranya mempunyai golongan darah A.
Baca Juga: Update Vaksin Covid-19; Johnson & Johnson Hentikan Uji Coba Klinis Vaksin Virus Corona
Jumlah itu adalah 63 persen lebih banyak dari golongan darah O yang dimiliki 52 orang Pola seperti ini juga ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.
Tapi fakta dan laporam terseut justru meuat khawatir ahli.
Sebab dikhawatirkan pemilik golongan darah O merasa dirinya kebal terhadap infeksi virus. Padahal fakta ilmiahnya tidak mutlak demikian adanya.
Pun, ahli khawatir kalau orang bergolongan darah A akan panik.
Para ahli berpendapat bahwa studi ini membuat orang yang bergolongan darah A akan semakin tidak tenang.
Meski begitu, mereka menyarankan perlu ada penelitian lebih lanjut yang solid dengan jumlah peserta yang lebih banyak lagi.
Menurut ahli mikrobiologi dan profesor emerita biologi di Indiana University, Patricia Foster, PhD, studi ini sebenarnya menarik tetapi tetap membutuhkan verifikasi.
"Hasil ini tidak sepenuhnya mengejutkan karena kami tahu golongan darah penting dalam pengaturan lain dan virus lain,” ujarnya.
Karenanya, “Hasil ini tidak dapat digunakan untuk mengurangi kewaspadaan serius yang harus dilakukan setiap orang, terlepas dari golongan darah mereka,” kata ahli hematologi dan profesor di Larner College of Medicine di University of Vermont, Dr. Mary Cushman, MSc.
Penting juga diketahui, kenapa golongan darah O tidak mutlak kebal dari infeksi virus. Sebab mereka bisa sakit dan positif Covid-19 bila abai terhadap protokol kesehatan dan gaya hidup sehat.
Malah adapenelitian menyebutkan bahwa golongan darah O memiliki risiko digigit nyamuk dua kali lipat dibandingkan golongan darah A.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Medical Entomology tahun 2014 ini menemukan bahwa risiko orang bergolongan darah O untuk digigit nyamuk dua kali lipat golongan darah A.
Baca Juga: 19 Provinsi Terjangkit Covid-19, Jatim Tidak Ada di 53 Titik Zona Merah Infeksi Virus Corona
Sementara itu, orang dengan golongan darah B berada di antara kedua golongan itu.
Menurut para peneliti, hal ini terjadi karena orang-orang bergolongan darah O dan B lebih sering mengeluarkan sinyal kimia yang menunjukkan golongan darah melalui kulit mereka.
Sinyal kimia tersebutlah yang membuat nyamuk tertarik untuk menggigit seseorang.
Mendukung temuan tersebut, hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli entomologi asal University of Florida juga mengatakan, jika nyamuk atau jenis serangga pengisap darah lainnya memang sangat suka dengan golongan darah O.
Hal ini dikarenakan golongan darah O bisa memproduksi senyawa asam dan molekul lebih banyak dari tubuhnya dibandingkan dengan golongan darah lain.
Seekor nyamuk menggunakan sinyal yang dimiliki untuk mendeteksi mangsanya melalui aroma.
Nah, aroma darah O lah yang paling diincar nyamuk demam berdarah.
Lainnya, golongan darah AB terkait dengan risiko stroke dan secara umum berisiko terhadap gangguan kognitif.
Baca Juga: Tegas, Denda Rp 5 Juta Bagi Warga DKI yang Menolak Rapid Tes dan Swab
Jika dibandingkan dengan tipe lain, golongan darah O memang memiliki proteksi dari serangan jantung dan pembekuan darah di pembuluh darah vena, yang dikenal sebagai trombosis vena.
Jadi jika ditarik benang merahnya, tidak ada satu pun manusia yang kebal terhadap virus.
Kunci selamat dari pandemi, apa pun golongan darah kita; taati protokol kesehatan, lakukan gaya hdup sehat.(*)
Baca Juga: Deteksi Dini Infeksi Virus Corona, Lihat Lendirnya, Amati Batuknya Hingga Kapan Muncul Demam
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini sudah di GridHEALTH.id; dengan judul "Hanya Orang Ini yang Kebal Terhadap Infeksi Virus Corona Covid-19? Karyawati Bank di Jakarta yang Suspek Meninggal Dunia", dan "Studi : Pemilik Golongan Darah O Berisiko Dua Kali Lipat Digigit Nyamuk dan Terkena Demam Berdarah," juga sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Tipe Golongan Darah A Rentan Terkena Covid-19
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar