GridHEALTH.id - Jerawat (acne) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi minyak (sebum) berlebih. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada pori-pori kulit.
Peradangan ditandai dengan munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi nanah) di atas kulit.
Gangguan kulit ini biasa terdapat di bagian tubuh dengan kelenjar minyak terbanyak, yaitu di wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.
Pada remaja, jerawat lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Namun saat memasuki usia dewasa muda, jerawat lebih mudah terjadi pada wanita dibanding pria.
Umumnya jerawat terjadi di usia 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada pria. Walau tak menutup kemungkinan bahwa jerawat juga bisa hadir di usia yang lebih dewasa.
Pada dasarnya jerawat bukanlah penyakit berbahaya. Ini adalah kondisi umum yang bisa terjadi pada siapapun.
Baca Juga: Lagi Tren Masker Sperma Untuk Atasi Jerawat, Padahal Ini Risikonya
Meski demikian, jerawat dapat meninggalkan bekas-bekas luka (acne scar), yaitu jaringan parut akibat penyembuhan jerawat yang tidak sempurna. Hal ini seringkali mengurangi kepercayaan diri orang yang mengalaminya.
Tetapi hasil penelitian cross-sectional terhadap pria berusia 20 sampai 32 tahun, menemukan pria dewasa lebih cenderung punya resistensi insulin serta kadar glukosa plasma puasa lebih tinggi dibanding pria yang tidak memiliki masalah jerawat.
Karena, sel-sel dalam tubuh tak bisa menggunakan insulin secara efisien guna menyerap dan mengubah glukosa menjadi energi.
Salah seorang dokter kulit senior, Dr. Shardha Laxmi, dikutip dari Times of India (17/09/2020) menjelaskan, dalam kasus jerawat yang tak kunjung hilang meskipun sudah diobati dicurigai lantaran masalah sensitivitas insulin.
Gaya hidup bisa menjadi salah satu cara untuk mengendalikan jerawat bagi pria maupun wanita.
Selain itu, meningkatkan aktivitas fisik, mengendalikan obesitas di perut, atau diet serat tinggi dengan rendah gula dan makanan olahan dapat menunjukkan perubahan.
Karena, selain dari obat-obatan, modifikasi gaya hidup perlu juga dilakukan. Studi ini juga menemukan adanya tekanan darah yang lebih tinggi di antara responden yang berjerawat. Bahkan, Ahli Gizi, Dr. Madhursee, menjelaskan bahwa hal ini akibat terjadinya penyakit gaya hidup.
Baca Juga: Waspada, Asam Urat Tinggi Tak Tertangani Bisa Sebabkan Radang Sendi
“Untuk mengatasi kasus jerawat, kita menemukan makanan yang digoreng, makanan olahan, serta junk food itu sangat beperan. Dengan mengurangi konsumsi makanan tersebut tentu sangat membantu dalam mengendalikan masalah jerawat,” terang Dr. Madhursee. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | klikdokter.com,Times of India,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar