GridHEALTH.id - Indonesia kini seakan berada diambang krisis kesehatan.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI Ari Kusuma Januarto usai melihat jumlah dokter yang berguguran akibat Covid-19.
Diketahui, hingga Jumat (19/10/2020), ada 136 dokter wafat akibat Covid-19.
"Sudah ratusan tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dalam tugas pelayanan yang terpapar Covid-19. Ini adalah situasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini," kata Ari, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga: Air Kelapa Memang Menyehatkan, Tapi 6 Efek Sampingnya Ini Perlu Dipertimbangkan
Ketua Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menduga, banyaknya kasus dokter meninggal dunia lantaran tertular dari orang tanpa gejala atau OTG Covid-19.
Melihat hal tersebut, IDI terus mengingatkan agar masyarakat terus waspada terhadap OTG.
"Orang yang merasa baik-baik saja padahal sebenarnya membawa virus ini, biasanya belum pernah melakukan testing Covid-19. Kemudian melakukan aktivitas di luar rumah dengan mengabaikan protokol kesehatan, dan lalu menularkannya pada orang lain yang rentan," kata Ketua Tim Pedoman dan Protokol Kesehatan dari Tim Mitigasi PB IDI Dr dr Eka Ginanjar.
Eka juga mengingatkan kepada mereka yang hanya mengalami gejala flu ringan.
"Janganlah meremehkan hal ini. Hindari keluar rumah ataupun berkumpul dan segera lakukan testing. Dalam banyak hal, orang-orang masih sulit mempercayai keberadaan Covid-19 saat ini," ujarnya.
Eka mengatakan, hingga vaksin yang efektif dan aman ditemukan, maka tidak ada pecegahan yang lebih baik daripada menerapkan protokol kesehatan.
"Bukan hanya untuk keselamatan Anda sendiri, dan tetapi juga untuk orang disekitar Anda, orang-orang yang Anda sayangi, kerabat, teman kerja dan masyarakat secara luas," paparnya.
Sementara Doni menduga bahwa kebanyakan dokter yang meninggal adalah dokter umum.
"Padahal mereka (dokter) tidak langsung berhadapan dengan pasien Covid-19, sehingga dapat kita simpulkan bahwa risiko dokter sangat tinggi. Mereka yang bukan pasien covid ternyata sudah OTG yang justru menulari para dokter," kata Doni usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (12/10/2020).
Mayoritas dokter yang meninggal dunia adalah dokter umum yaitu sebanyak 71 orang, disusul kemudian dokter interna (8 orang), dokter bedah (7 orang), dokter kandungan (7 orang), dan pediatri (6 orang).
Secara rinci, dokter yang meninggal dunia tersebar di 18 provinsi.
Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus dokter meninggal dunia tertinggi (32 orang), disusul kemudian oleh Sumatera Utara (23 orang), DKI Jakarta (19 dokter), Jawa Barat (12 dokter) dan Jawa Tengah (9 dokter). (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar