GridHEALTH.id - Kabar mengejutkan dari luar negeri terkait vaksin Covid-19 kembali menghentak dunia.
Kabarnya, seorang relawan vaksin Covid-19 AstraZeneca dikabarkan meninggal dunia, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Update Vaksin Covid-19; Johnson & Johnson Hentikan Uji Coba Klinis Vaksin Virus Corona
Relawan yang menerima kandidat vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan diproduksi oleh AstraZeneca merupakan seorang dokter muda berusia 28 tahun.
Padahal diketahui, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Indonesia akan menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca tersebut sejumlah 11 juta dosis per bulan.
Baca Juga: Alih-alih Membersihkan, Sabun Pembersih Kewanitaan Dapat Timbulkan Masalah Kehamilan
"Dan totalnya dapat 100 juta (dosis)," kata Jokowi dalam rapat terbatas, Senin (19/10/2020).
Sementara itu, melansir laman The Washington Post, relawan tersebut berada dalam kelompok kontrol yang tidak menerima vaksin eksperimental dan meninggal karena virus coorna (Covid-19).
Layanan berita G1 mengatakan relawan itu adalah seorang dokter yang merawat pasien virus corona di Rio de Janeiro, Brazil.
Badan Pengawasan Kesehatan Nasional mengatakan komite keamanan internasional AstraZeneca telah merekomendasikan uji coba dilanjutkan.
Di bawah protokol uji coba, separuh peserta menerima vaksin eksperimental, dan separuh lagi menerima vaksin meningitis yang telah terbukti aman.
Setiap kejadian parah yang mungkin disebabkan oleh vaksin akan memicu jeda dalam penelitian untuk penyelidikan.
Seorang juru bicara AstraZeneca mengatakan dia tidak dapat mengomentari kasus individu dalam uji coba yang sedang berlangsung, mengutip persyaratan kerahasiaan dan aturan uji klinis.
Namun dia mengatakan tidak ada kekhawatiran yang akan membuat studi tersebut dihentikan sementara.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa semua proses peninjauan yang diperlukan telah diikuti," kata juru bicara Brendan McEvoy.
Baca Juga: Kelewat Bergairah, Ahli Beberkan Posisi Berhubungan Badan yang Aman saat Hamil Muda
"Semua peristiwa medis penting dinilai dengan cermat oleh penyelidik uji coba, komite pemantau keamanan independen, dan pihak berwenang. Penilaian ini tidak menimbulkan kekhawatiran tentang kelanjutan studi yang sedang berlangsung," tambahnya.
Namun di sisi lain, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, uji coba akan ditangguhkan jika relawan yang meninggal telah menerima vaksin Covid-19. (*)
#hadapicorona
Source | : | The Washington Post |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar