GridHEALTH.id - Semua perempuan akan mengalami menopause.
Jika saat ini telah tiba, artinya hormon repdosuksi sudah tak lagi ada. Maka menstruasi pun akan terhenti.
Baca Juga: Kematian Pasien Covid-19 Meningkat 2 Kali Lipat pada Penderita Osteoporosis, Benarkah?
Tapi tahukah jika menopause tidak terkait dengan usia?
Walapun memang usia lansia adalah usia seorang perempuan mengalami menopause.
Menurut teori Usia menopause pada perempuan sendiri dimulai dari pertengahan 40 tahun sampai pertengahan 50 tahun.
Baca Juga: 5 Makanan Pemicu Kanker Payudara Ini Harus Dihindari Oleh Semua Perempuan
Tapi tidak menutup kemungkinan usia produktif mengalami menopause.
Misal, di usia 20-an atau 30-an. Sebab patokan menopause itu adalah jika perempuan sudah tidak mengalami haid selama 12 bulan berturut-turun.
Menopause tidak datang tiba-tiba, tetapi melewati proses beberapa tahun sebelumnya.
Baca Juga: Minum Jus Tomat dan Bawang Putih Turunkan Darah Tinggi, Benarkah?
Sebelum mengalami menopause, biasanya perempuan memperlihatkan tanda-tanda seperti siklus haid tidak lancar, bisa lebih lama atau lebih cepat.
Selain itu, perempuan akan merasakan haidnya lebih ringan atau lebih berat ketimbang biasanya.
Adapun penyebab menopause dini, bisa disebabkan beberapa faktor;
Baca Juga: Menurut Donald Trump; 500 Ribu Orang Akan Mati Jika Percaya Fauci, Dia Bencana
1. Faktor keturunan. Perempuan dengan riwayat keluarga yang mengalami menopause dini akan memiliki risiko yang lebih tinggi.
2. Merokok. Perempuan perokok berisiko lebih cepat 2 tahun mengalami menopause daripada perempuan yang tidak merokok.
3. Kemoterapi. Terapi ini berdampak merusak alat reproduksi semisal ovarium sehingga menyebabkan menstruasi berhenti selamanya atau hanya untuk sementara waktu. Risiko menopause dini bisa muncul.
4. Kelelahan. Perempuan dengan kelelahan ekstrem bisa lebih cepat mengalami menopause dini. Maka jaga tubuh jangan sampai kelelahan.
5. Pengangkatan rahim. Dapat menyebabkan percepatan menopause atau tidak berfungsinya alat-alat reproduksi.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Mengalami Gangguan Neurologis, yang Mengeluh Kesemutan Semakin Banyak
Untuk artikel lengkapnya prihal menopause dini bisa klik di SINI.
Sedangkan informasi lainnya mengenai menopause bisa klik GridHEALTH.id dengan menggunakan kata kunci MENOPAUSE, atau klik di SINI.
Nah, terlepas dari itu, jika perempuan sudah masuk masa menopause, dirinya akan mengalami hal baru dalam hidupnya.
Baca Juga: 5 Tempat yang Memiliki Risiko Infeksi Virus Corona yang Sangat Tinggi
Akan ada lima hal yang akan dirasakan, sebelumnya tidak pernah merasakannya.
Apa saja itu? Melansir Kompas.com dari Woman's Health, ada perubahan pada tubuh perempuan yang terjadi setelah menopause.
Efek pada endokrin
Baca Juga: Mengapa Doni Monardo Tidak Tertular Covid-19, Meski Sering Berincang Dengan Pejabat Positif Corona?
Endokrin termasuk hormon yang bertanggung jawab mengatur organ reproduksi perempuan.
Termasuk dalam mengendalikan hormon estrogen dan progesteron.
Ketika hormon estrogen turun, perempuan kerap merasa kegerahan dan mudah berkeringat di malam hari.
Kondisi tidak nyaman dan membuat susah tidur ini bisa bertahan selama beberapa tahun setelah menopause.
Baca Juga: Satgas : 'Penularan Covid-19 Terbaru, 90 Persen Terjadi Saat Makan'
Untuk mengatasi hal ini, perempuan harus mengurangi konsumsi kafein dan minuman panas.
Efek pada sistem reproduksi
Ketika menopause, artinya perempuan tidak bisa hamil lagi.
Selain itu, hormon estrogen bisa menyebabkan vagina menjadi lebih kering, susah terangsang dan gairah seksual menurun.
Tapi tidak perlu khawatir karena rasa tidak nyaman tersebut hanya berlangsung sementara.
Untuk mengatasi ini kalian bisa menggunakan pelumas ketika berhubungan seks.
Efek pada sistem ekskresi
Penurunan kadar estrogen dapat membuat kontrol kandung kemih tidak optimal.
Saat menopause, perempuan jadi lebih susah menahan kencing.
Tidak heran jika perempuan yang mengalami menopause bisa ngompol ketika tertawa, olahraga, atau bersin.
Baca Juga: 6 Bulan Tidak Haid, Berat Badan Naik Hingga 150Kg, Ternyata Mengalami PCOS
Efek pada sistem saraf
Tidak bisa dipungkiri kalau menopause akan memengaruhi sistem saraf, termasuk bagian mengatur suasana hati.
Perubahan hormon bisa memicu mood swing artinya suasana hati akan mudah berubah dari bahagia lalu mendadak sedih.
Setelah menopause biasanya perempuan juga menjadi lebih pemurung dan mudah tersinggung.(*)
Baca Juga: 6 Bulan Tidak Haid, Berat Badan Naik Hingga 150Kg, Ternyata Mengalami PCOS
#berantasstunting
#HadapiCorona
Sebagian dari artikel ini sudah tayang di nakita.id, dengan judul; Bukan Sekadar Berhenti Menstruasi, Ini Perubahan Tubuh yang Bakal Dialami Perempuan Setelah Menopause
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar