"Ketika seorang bayi dipegang oleh orangtuanya dengan kontak kulit-ke-kulit (skin to skin contact), pemrosesan otak tingkat tinggi sebagai respons terhadap rasa sakit berkurang."
Dalam studi yang diterbitkan dalam European Journal of Pain, tim Fabrizi menemukan bahwa respons otak awal terhadap rasa sakit itu sama, apakah sentuhan orangtua itu dari kulit ke kulit, atau melalui pakaian.
Tetapi ketika tusukan tumit menimbulkan serangkaian empat hingga lima gelombang aktivitas otak, kata mereka, gelombang aktivitas selanjutnya berkurang pada bayi yang mengalami kontak kulit-ke-kulit dengan orangtuanya.
"Orangtua dan dokter telah mengetahui selama bertahun-tahun betapa pentingnya perawatan kulit-ke-kulit untuk bayi," kata Judith Meek, seorang dokter UCL yang ikut memimpin penelitian.
Baca Juga: Obat Alami Pereda Asam Urat Buatan Sendiri di Rumah, Mudah dan Murah
Baca Juga: Fakta Menarik, Pilih Memelihara Kucing Ternyata Bikin Cerdas
"Sekarang kami telah dapat menunjukkan bahwa ini memiliki dasar neurofisiologis yang kuat, yang merupakan penemuan yang menarik," pungkasnya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | The Daily Sabah,kidshealth.org |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar