GridHEALTH.id - Disfungsi ereksi (DE) alias impotensi diketahui menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling ditakuti para kaum pria.
Diketahui menurut Mayo Clinic, disfungsi ereksi terjadi ketika pria tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi dengan baik saat berhubungan seksual.
Akibatnya kondisi ini tak jarang berpengaruh pada keharmonisan dan kepuasan bercinta dari suatu pasangan.
Tak sedikit pria yang mengalaminya berakhir dengan stres dan frustasi, bahkan menghindari hubungan seksual karena takut tak bisa memuaskan pasangannya.
Nah bagi para pria yang tak ingin mengalami disfungsi ereksi, adabaiknya mulai sekarang hindari konsumsi obat-obatan secara berlebihan.
Pasalnya pria yang mengonsumsi beberapa jenis obat secara rutin dalam jangka panjang lebih berisiko mengalami gangguan ereksi dibandingkan pria yang hanya minum obat kurang dari dua jenis.
Baca Juga: 8 Bukti Saat Diabetes Merusak Kesehatan Tubuh Secara Diam-diam
Dalam suatu penelitian, para peneliti melihat risiko disfungsi ereksi pada pria yang mengonsumsi obat sekitar 10 macam atau lebih setiap harinya.
Setelah mempertimbangkan faktor risiko disfungsi ereksi lainnya, seperti usia, kegemukan, diabetes, dan kebiasaan merokok, diketahui bahwa pengaruh obat-obatan itu tetap tinggi.
Karena itu, dokter disarankan mengevaluasi kembali obat-obatan yang diberikan kepada pasiennya yang menderita impotensi, bahkan jika memungkinkan menguranginya.
Apalagi, beberapa situasi perubahan gaya hidup sehat, seperti diet sehat dan olahraga, bisa menggantikan fungsi obat.
Baca Juga: Kematian Pasien Covid-19 Meningkat 2 Kali Lipat pada Penderita Osteoporosis, Benarkah?
"Terkadang pasien diberikan obat-obatan yang tidak terlalu diperlukan. Bila hal itu bisa dikurangi, mungkin akan membantu pasien yang menderita impotensi," kata Dr Diana C Londono, urolog dari Mayo Clinic yang melakukan riset ini.
Obat-obatan yang terkait dengan risiko disfungsi ereksi antara lain obat untuk tekanan darah tinggi, seperti beta blocker dan thiazides, obat yang dipakai untuk mengatasi depresi dan kecemasan, serta obat-obatan lain yang mengganggu kadar testosteron.
Baca Juga: 5 Makanan Pemicu Kanker Payudara Ini Harus Dihindari Oleh Semua Perempuan
"Kami belum mengetahui bagaimana obat-obatan itu memperburuk gangguan ereksi. Mungkin ada interaksi antarobat yang memiliki efek kecil pada kemampuan ereksi meski efek itu tidak tertulis dalam label obat," kata Londono.(*)
Baca Juga: Minum Jus Tomat dan Bawang Putih Turunkan Darah Tinggi, Benarkah?
View this post on Instagram
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar