Kedua, berbelanja, khususnya di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan sirkulasi udara segarnya minim.
Berbelanja ke swalayan yang ramai, termasuk dalam kategori yang harus dihindari.
Dewi menyatakan, supermarket saat ini memang sudah menerapkan protokol kesehatan, di antaranya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M), serta membatasi jumlah pengunjung.
Baca Juga: Konon Kebal Corona, Pemilik Golongan Darah O Wajib Hindari 5 Jenis Sayuran Ini!
Namun, Dewi mewanti-wanti jika protokol itu tidak dilakukan secara ketat, misalnya membuka pintu masuk lebih dari satu pintu.
"Tidak boleh beda (pintu masuknya)."
"Ketika masuk, ukur keramaian."
"Harus lebih hati-hati, bawa hand sanitizer dan jangan asal sentuh barang, lalu sentuh muka," ujar dia.
Ketiga, rekreasi/ bertemu banyak orang
Aktivitas rekreasi ke tempat wisata yang bertemu banyak pengunjung.
Dewi menjelaskan dua hal potensi penularan dari aktivitas tersebut, yakni di dalam kendaraan, mobil atau bus yang memiliki AC, dan perjalanan itu menempuh jarak yang jauh, lebih dari satu jam.
Titik bahayanya, kata Dewi, jika ada orang yang tidak bergejala atau OTG bertemu banyak orang di dalam kendaraan itu.
Baca Juga: Diet Cara Apapun Percuma Jika Cara Mengunyah Makanan yang Kita Makan Salah
Potensi airborne atau penularan lewat udara dalam ruang tertutup begitu besar terjadi, terlebih mereka di dalam kendaraan itu cukup lama.
Selain itu, mereka yang piknik pasti makan dan berbincang bersama.
Meski memakai masker, Dewi memastikan beberapa orang berpotensi lupa dengan melepas masker atau menyentuh muka mereka sebelum mencuci tangan.
Baca Juga: 4 Tips Mudah dan Murah Tidur Tetap Nyenyak Meski Hidung Mampat
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar