GridHEALTH.id - Jumlah pasien suspek Covid-19 yang dipantau pemerintah kini kembali mengalami lonjakan.
Berdasarkan data dari BNPB Indonesia, hingga Selasa (27/10/2020), ada sebanyak 169.479 pasien suspek Covid-19 di Indonesia.
Tak hanya itu, penambahan pasien positif Covid-19 harian pun bertambah menjadi 3.520 orang, dengan total sebanyak 396.454 kasus.
Melihat tingginya angka tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat mentakan, hal ini bagus lantaran proses surveilans atau pengumpulan, pengolahan, analisis data Covid-19 terus berjalan.
"Ini bagus karena artinya surveilans berjalan. Termasuk di dalamnya proses testing, tracing, dan treatment terus dilakukan masif," ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).
Dia melanjutkan, karena proses tracing dan testing terus dilakukan, maka ditemukan individu-individu yang masuk dalam kondisi suspek Covid-19.
Keadaan ini disebutnya positif karena membuat individu yang berstatus suspek menjadi waspada.
Baca Juga: Diserang Virus corona, 10.000 Polisi Malaysia Harus Jalani Karantina
"Artinya ada kondisi tertentu, yang menyebabkan individu menjadi berstatus suspek. Meski belum tentu positif, ini lebih baik karena menjadi waspada terhadap Covid-19," ungkap Budi.
"Ketimbang nanti ketika datang, kemudian diperiksa dan ternyata positif. Lebih baik waspada terlebih dulu," lanjutnya.
Budi lalu mencontohkan, berdasarkan data pada 27 Oktober 2020, ada 169.479 suspek Covid-19.
Artinya, jumlah individu yang musti diwaspadai bisa berubah menjadi pasien positif sebanyak 169.479 orang.
Baca Juga: Keputihan saat Hamil Muda Bisa Sebabkan Keguguran? Begini Cara Mengatasinya
Hal ini perlu dilakukan selama individu tersebut menanti hasil tes yang menjelaskan kondisi dirinya.
"Jadi seharusnya, yang berstatus suspek itu harus langsung melakukan isolasi mandiri. Meski belum dipastikan hasilnya (hasil tes) harus waspada untuk dirinya sendiri dan melindungi oang lain," ungkap Budi. (*)
Baca Juga: Hipertiroid Penyait Langka yang Membuat Seorang Sultan Sekalipun Tidak Bisa Makan Enak
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar