GridHEALTH.id - Demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) semakin luas, Pemerintah Kota Surabaya menyiagakan Tim Swab Hunter di masa libur panjang dan cuti bersama.
Dimana mereka nantinya akan melakukan pengawasan protokol kesehatan di berbagai lokasi wisata dan ruang publik di berbagai lokasi di wilayah pimpinan Wali Kota Tri Rismaharini ini.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto, Jumat (30/10/2020).
"Selama cuti bersama, Pemkot melakukan pengawasan protokol kesehatan di lokasi-lokasi wisata," kata Eddy.
Diketahui tes swab sendiri menurut Mayo Clinic, merupakan proses pengambilan sampel lendir dari saluran pernapasan.
Baca Juga: Puluhan Warga Korea Selatan Meninggal, Pemerintah Singapura Hentikan Penggunaan Vaksin Ini
Baca Juga: Tembus Pedalaman Papua, Pasukan Elit TNI Hadapi Penyakit Mematikan
Caranya dengan mengusap tenggorokan melalui mulut dan hidung. Hal ini dilakukan karena virus corona sama seperti flu, yaitu menyerang saluran pernapasan, sehingga hasil dari sampel tersebut akan diuji kebenarannya di laboratorium.
Menurutnya jika ada wisatawan yang kedapatan melanggar, langsung dilakukan tindakan tes swab oleh petugas.
Jika terjaring saat pagi hari, pelaksanaan swab dilaksanakan di Puskesmas terdekat hingga pukul 13.00 WIB.
Baca Juga: 3 Bahan Alami Ampuh Untuk Atasi Masalah Bau Kaki, Gampang Dibuat Sendiri di Rumah
Sedangkan jika terjaring di malam hari, swab test akan dilakukan di lima lokasi yang telah ditentukan.
Yaitu, Gelanggang Remaja Surabaya, Park and Ride Jalan Mayjend Sungkono, Eks Kantor Kejari Jalan Kasuari, Park and Ride Jalan Arif Rahman Hakim, dan halaman Kantor Kecamatan Tandes.
Eddy mengatakan, tim swab hunter ini memang bergerak baik siang maupun malam.
Dari pagi hingga sore, dilakukan jajaran kecamatan bersama OPD terkait.
Sementara dari sore hingga malam, dilakukan oleh petugas Satpol PP, BPB Linmas dan Dishub Surabaya.
Menurut Eddy, mereka sudah bergerak sejak hari pertama. Misalnya pemantauan dilakukan di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Mangrove Wonorejo dan Medokan Ayu, kawasan Pantai Kenjeran, Jembatan Suroboyo, serta Taman Suroboyo hingga di bawah kaki Jembatan Suramadu.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi UI; PSBB Ketat Memang Tak Perlu Diterapkan Lagi Saat Ini
Hingga dua hari terakhir, diungkapkan jika situasinya masih cukup terkendali. Meskipun sudah ada beberapa pelanggar, di antaranya tak pakai masker.
"Alhamdulillah, Belum menemukan kejadian-kejadian menonjol," ungkapnya.(*)
Baca Juga: Bayi di Bawah 6 Bulan Tidak Butuh Air Putih dan Lainnya, Cukup ASI, Ginjalnya Bisa Rusak
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,Surya.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar