Wanita lebih mungkin mengembangkan gejala setelah menopause, ketika mereka tidak lagi kehilangan zat besi saat menstruasi dan kehamilan.
Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa gejala yang muncul adalah nyeri sendi, sakit perut, kelelahan, merasa lemah, diabetes, kehilangan gairah seks, gagal jantung, gagal hati, warna kulit menjadi perunggu atau abu-abu serta sering lupa.
Hemochromatosis herediter disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengontrol jumlah zat besi yang diserap tubuh dari makanan yang dimakan
Mutasi ini diturunkan dari orangtua ke anak. Jenis hemochromatosis ini adalah jenis yang paling umum.
Sebaiknya segera temui dokter jika mengalami salah satu tanda dan gejala hemochromatosis herediter.
Jika memiliki anggota keluarga dekat yang menderita hemochromatosis, tanyakan kepada dokter tentang tes genetik yang dapat menentukan apakah kita mewarisi gen yang meningkatkan risiko hemochromatosis.
Nantinya salah satu perawatan yang sering dijalankan adalah mengeluarkan darah dari tubuh secara teratur.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Gangguan Tidur Agar Anak Autis Dapat Tidur Nyenyak
Baca Juga: Selain Tahi Lalat, Kuku Juga Bisa Menjadi Penanda Kondisi Kanker
Karena banyak zat besi dalam tubuh yang terkandung dalam sel darah merah, perawatan ini menurunkan kadar zat besi. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,Intisari.grid.id,Kompas Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar