4. Mengembalikan otoritas CDC
Pendekatan administrasi yang dilakukan Trump sempat mencipatakan konflik dengan panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Ilmuwan CDC mengatakan, beberapa saran mereka tentang penguncian dan pengujian diabaikan oleh administrasi federal. Biden telah meminta untuk membangun kembali otoritas CDC.
Ia juga berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk membangun data real-time yang melacak admisi rumah sakit serta ketersediaan APD di AS.
5. Bergabung kembali dengan WHO
Seperti diberitakan sebelumnya, Trump menahan seluruh pendanaan ke WHO, yang membantu koordinasi respons global terhadap pandemi ini pada bulan April lalu.
Kemudian, pada bulan Juli, AS secara resmi menarik diri dari WHO meskipun keputusan tersebut belum difinalisasi hingga Juli 2021.
Biden mengatakan akan bergabung kembali dengan WHO di hari pertama ia bekerja.
Baca Juga: Dijatuhi 20 Tahun Penjara, Aa Gatot Brajamusti Meninggal Dunia Lantaran Dua Penyakit Mematikan
6. Mendaftarkan setidaknya 100 ribu pelacak kontak
Pada Oktober 2020, AS memiliki 50 ribu pelacak kontak.
Artinya, sebagian besar negara bagian tidak memiliki pelacak kontak yang cukup untuk menyelidiki kasus virus corona di wilayahnya.
Pemerintahan Trump berusaha memblokir dana tambahan untuk menambah pelacak kontak pada bulan Juli.
Untuk itu, Biden berjanji akan mengembangkan tenaga kerja pelacakan kontak di AS dengan sekitar 100 ribu karyawan.
Source | : | Kompas.com,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar