GridHEALTH.id - Amerika Serikat masih menjadi negara paling terdampak pandemi virus corona (Covid-19) di dunia. Bahkan jumlah kasus disana sudah melebihi angka 10 juta.
Berdarkan data terbaru Worldometers, hingga Senin (09/11/2020) tercatat total keseluruhan kasus Covid-19 di Amerika Serikat sudah mencapai 10,288,480 kasus.
Dengan rincian 243.768 orang meninggal dunia, 6.483.420 orang sembuh, dan sisanya 3.561.292 masaih harus mendapatkan perawatan.
Meski demikian, harapan baru agar penanganan Covid-19 di negeri paman sam itu lebih baik muncul setelah Joe Biden terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
Diketahui sebelumnya, penanganan Covid-19 di masa pemerintahan Donald Trump dinilai banyak pihak sangat buruk.
Hal ini dikarenakan sikap Donald Trump yang seolah menganggap enteng pandemi Covid-19.
Bahkan Donald Trump harus berselisih dengan lembaga kesehatan seperti CDC (Center for Disease Control and Prevention) dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).
"Kita akan memasuki musim dingin yang gelap," kata Biden pada debat terakhir presiden yang digelar Oktober lalu. '
Saat mulai menjabat di bulan Januari mendatang, kemungkinan ia harus "mewarisi" kondisi krisis yang sudah lebih buruk.
Baca Juga: WHO Merencanakan Skema Asuransi Vaksin Covid-19 Untuk Negara Miskin'
Baca Juga: Obat Dari Korea Selatan Ini Ampuh Mempercepat Kesempuhan Pasien Positif Corona
Untuk itu, Biden telah memaparkan sejumlah rencana untuk mengontrol kasus virus corona di Amerika Serikat, yaitu sebagai berikut:
1. Ketersediaan tes yang meluas
Biden meminta ketersediaan tes yang meluas melalui program pengembangan tes yang didukung pemerintah.
Ia juga berniat untuk meningkatkan produksi tes diagnostik rumah dan membangun setidaknya 10 lokasi pengujian drive-thru untuk setiap negara bagian.
Ia juga berjanji akan membuat kode diagnostik darurat untuk pasien Covid-19 di Medicare dan Medicaid.
2. Memperluas kewajiban penggunaan masker
Penggunaan masker disebut akan ditegakkan, yaitu melalui kewajiban menggunakan masker secara nasional.
Namun demikian, ahli legal mengatakan bahwa Biden hanya memiliki otoritas untuk mewajibkan penggunaan masker di fasilitas-fasilitas negara.
Akan tetapi, setidaknya, Biden berencana bekerja sama dengan para pemimpin wilayah untuk mengimplementasikan kebijakan ini.
3. Menyesuaikan kebijakan penguncian
Melihat karakter di AS, sepertinya Biden tidak akan memberlakukan penguncian nasional. Namun, berulang kali ia mengatakan akan mengikuti rekomendasi dari kajian-kajian ilmiah.
Dalam laman kampanye Biden, pernah disebutkan bahwa ia akan menyesuaikan panduan pembukaan kembali untuk kegiatan-kegiatan di suatu wilayah berdasarkan tingkat penularan di sana.
Artinya, sekolah-sekolah dan bisnis-bisnis akan diizinkan dibuka di area tertentu saat kasus virus corona di wilayah tersebut rendah.
Baca Juga: Pesan Terakhir Gatot Brajamusti, Alasan Mengapa Sakitnya Bisa Merenggut Nyawanya
4. Mengembalikan otoritas CDC
Pendekatan administrasi yang dilakukan Trump sempat mencipatakan konflik dengan panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Ilmuwan CDC mengatakan, beberapa saran mereka tentang penguncian dan pengujian diabaikan oleh administrasi federal. Biden telah meminta untuk membangun kembali otoritas CDC.
Ia juga berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk membangun data real-time yang melacak admisi rumah sakit serta ketersediaan APD di AS.
5. Bergabung kembali dengan WHO
Seperti diberitakan sebelumnya, Trump menahan seluruh pendanaan ke WHO, yang membantu koordinasi respons global terhadap pandemi ini pada bulan April lalu.
Kemudian, pada bulan Juli, AS secara resmi menarik diri dari WHO meskipun keputusan tersebut belum difinalisasi hingga Juli 2021.
Biden mengatakan akan bergabung kembali dengan WHO di hari pertama ia bekerja.
Baca Juga: Dijatuhi 20 Tahun Penjara, Aa Gatot Brajamusti Meninggal Dunia Lantaran Dua Penyakit Mematikan
6. Mendaftarkan setidaknya 100 ribu pelacak kontak
Pada Oktober 2020, AS memiliki 50 ribu pelacak kontak.
Artinya, sebagian besar negara bagian tidak memiliki pelacak kontak yang cukup untuk menyelidiki kasus virus corona di wilayahnya.
Pemerintahan Trump berusaha memblokir dana tambahan untuk menambah pelacak kontak pada bulan Juli.
Untuk itu, Biden berjanji akan mengembangkan tenaga kerja pelacakan kontak di AS dengan sekitar 100 ribu karyawan.
7. Mendistribusikan lebih banyak ventilator dan APD ke rumah sakit
Presiden terpilih AS ini juga berjanji untuk lebih berpedoman pada Undang-Undang Produksi Pertahanan yang memungkinkan presiden untuk mewajibkan bisnis dalam memprioritaskan kebutuhan rantai pasokan pemerintah federal.
Biden berharap dapat menggunakannya secara lebih agresif untuk mengurangi masalah rantai pasokan terkait APD, ventilator dan sumber daya lain yang dibutuhkan rumah sakit.
8. Memastikan perawatan Covid-19 gratis untuk seluruh warga AS
Dalam rencana penanganan pandemi virus corona, Biden juga berjanji untuk menghilangkan biaya pembayaran bersama dan biaya-biaya tidak terduga lainnya untuk warga AS dengan asuransi yang menerima perawatan Covid-19.
Selain itu, ia juga menyebut akan mengganti biaya perawatan Covid-19 untuk pasien yang tidak memiliki asuransi.
9. Memastikan vaksin yang aman dan gratis
Dalam program Trump, produksi vaksin dalam jumlah besar tengah dilakukan dan uji klinis masih berlangsung.
Kongres juga telah mengarahkan dana hampir 10 miliar dollar AS untuk program ini.
Biden sendiri belum mengonfirmasi secara terbuka apakah ia akan melanjutkan program ini setelah menjabat.
Namun, dua perusahaan yang didanai oleh program ini mengatakan bahwa mereka sudah berkomunikasi dengan penasihat Biden.
Menurut mereka, Biden menjanjikan investasi sebesar 25 miliar dollar AS lagi untuk pembuatan dan distribusi vaksin.
Dalam pidato kampanyenya beberapa minggu lalu, Biden berjnji bahwa warga AS tidak akan dikenakan biaya untuk vaksin di bawah pemerintahannya.
Ia juga menyebut bahwa setiap kandidat vaksin akan dipastikan keamanan dan keefektifannya terlebih dahulu sebelum didistribusikan di AS. Untuk itu, ia meminta data dari uji coba yang dilakukan terhadap vaksin untuk dipublikasikan.(*)
Baca Juga: Resmi Jadi Presiden AS, Joe Biden Pastikan Bergabung Lagi dengan WHO dan Bagikan Vaksin Gratis
#bijakGGL #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar