GridHEALTH.id - Libur panjang akhir Oktober 2020 lalu memang membawa kekhawatiran tersendiri di kalangan masyarakat.
Bagaimana tidak, beberapa ahli menaksir jika libur panjang akhir Oktober 2020 lalu akan memunculkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Pasalnya, para ahli menilai adanya lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pasca libur panjang pada bulan Agustus-September 2020.
Kendati demikian, Juru Bicara Satuan Tugas Penangangan Covid-19 Wiku Adisasmita menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia relatif terkendali.
Baca Juga: Diabetes Neuropati, Bisakah Disembuhkan? Ini Dia Cara Mengelolanya
"Kalau kita lihat perkembangan kasus nasional selama ini sebenarnya menunjukkan tanda-tanda bahwa kasus Covid-19 ini relatif terkendali," tutur Wiku dalam kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (9/11/2020).
Wiku menilai adanya penurunan kasus lantaran pemeriksaan atau testing juga menurun.
"Saat libur panjang memang terjadi penurunan kasus mungkin juga karena pemeriksaannya pun juga menurun. Sekarang sudah sekitar 9 hari dari awal libur panjang, ada kenaikan sedikit," ucapnya.
Kendati demikian, kita wajib memantau 10-14 hari setelah libur panjang lalu untuk melihat dampaknya.
Baca Juga: Terpilih Jadi Presiden AS, Joe Biden Optimis Perbaiki Penanganan Covid-19 hingga Bentuk Satuan Tugas
"Kalau kita lihat biasanya kenaikan kasus itu itu terjadi sekitar 10 sampai 14 hari setelah libur panjang. Mari kita amati bersama nanti seperti apa, tapi kalau pun naik sampai dengan sebelum libur panjang dan tidak naik lebih tinggi lagi itu artinya kemampuan nasional dan masyarakat mengantisipasi kasus berjalan baik," terangnya.
Terlepas dari itu, Wiku menuturkan bahwa kasus aktif Covid-19 saat ini berada di bawah rata-rata kasus aktif dunia.
"Kita lihat secara nasional angka kasus aktif kita adalah 12,52%, sedangkan di dunia ini kasus aktifnya adalah 26,79%. Jadi kita lebih rendah dan selisihnya 14,27%."
"Ini dari waktu ke waktu selalu turun kasus aktifnya. Jadi ini adalah suatu prestasi nasional bersama ternyata masyarakat dan pemerintah bisa bersama-sama mengendalikan kasus," tutur Wiku.
Baca Juga: Masker Jeruk Nipis, Cara Efektif Hilangkan Jerawat dan Bekasnya
Selain menurunnya kasus aktif Covid-19, jumlah yang sembuh pun juga naik terus pada hari ini, Senin (9/11/2020), yaitu sekitar 84,4%.
Angka kesembuhan ini juga lebih tinggi dibanding angka kesembuhan dunia yang mencapai 70,71%.
Namun, jumlah kasus meninggalnya di Indonesia mencapai 3,34%, sedangkan di dunia 2,5%.
"Kita masih sedikit di atas global yaitu 0,84%," terang Wiku. (*)
Baca Juga: Wajib Batasi Konsumsi Gula, Garam, Lemak saat Pandemi Covid-19, Apa Hubungannya?
#hadapicorona
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar