GridHEALTH.id - Tanggal 11 November rupanya diperingati sebagi Hari Jomblo Sedunia.
Meski jarang terdengan di telinga masyarakat, rupanya Hari Jomblo Sedunia 11 November sudah diperingati sejak tahun 1993.
Baca Juga: Studi: Dunia Menghadapi Epidemi Kesepian, Awas Bahaya Menjomblo
Ide peringatan ini bermula dari para mahasiswa jomblo di Nanjing University China pada 1993.
Menurut mereka, hari jomblo perlu diperingati bagi orang-orang yang tidak memiliki pasangan untuk menunjukkan kebanggaan atas statusnya.
Baca Juga: Sering Dialami Ibu Hamil, Akankah Kesemutan Sebabkan Masalah Kehamilan Serius?
Para mahasiswa ini berpendapat bahwa tanggal ini harus dirayakan bersama, bukan diratapi.
Namun tahukah, ada penelitian yang menyebut bahwa hidup jomblo atau kesepian lebih mematikan dibanding seorang penderita obesitas.
Peneliti AS menganalisis 218 penelitian yang berkaitan dengan efek kesehatan karena kesepian dan sampai pada kesimpulan yang mengejutkan.
Isolasi sosial meningkatkan kematian seseorang hingga 50% dibandingkan obesitas.
Baca Juga: 3 dari 10 Penduduk Indonesia Mengonsumsi Gula Garam Lemak Berlebih Setiap Hari, Jakarta Separuhnya
Penelitian yang diterbitkan di New York Post memeriksa lebih dari 200 penelitian yang meneliti efek kesehatan dari isolasi.
Dr. Julianne Holt-Lunstad, profesor psikologi di Universitas Brigham mengatakan bahwa terhubung dengan orang lain adalah kebutuhan dasar manusia.
"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bayi yang kekurangan kontak dengan manusia akan gagal berkembang dengan baik dan cenderung akan mati," kata Julianne.
Tentu saja masalah ini perlu diperiksa lebih teliti, tapi temuannya cukup menarik.
Menurut artikel Huffington Post pada sudi ini, Inggris adalah ibukota kesepian Eropa.
Epidemi Kesepian di Inggris merugikan pemerintah lebih dari $ 25 juta per tahunnya.
Para ahli Kanada pada 2017 memperkirakan epidemi yang sama dapat menyerang Kanada segera karena semakin banyak warganya yang memilih untuk hidup sendiri.
Baca Juga: Siap Edar Awal Tahun 2021, Uji Vaksin Covid-19 Sinovac Dihentikan Lantaran Temui Efek Samping Parah
Data dari Harvard Aging Brain Study pada hampir 80% orang dewasa menghubungkan kesepian dengan Alzheimer.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Nancy J. Donovan, yang bertanya kepada pasien lansia 3 pertanyaan tentang kesepian dan kemudian menilai hasilnya bersama dengan tingkat plak amiloid di otak mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa depresi ringan memiliki efek yang lebih kuat pada peningkatan risiko penurunan kognitif bila dibandingkan dengan kesepian.
Dr. Donovan yakin bahwa gejala depresi yang lebih besar dapat memengaruhi kinerja kognitif kita dan dapat menyebabkan demensia.
Sebuah penelitian terbaru di Inggris mengungkap, bahwa wanita yang sudah menikah memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih kecil daripada wanita yang masih single.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati data dari 734.626 wanita berusia rata-rata 60 tahun yang menjadi bagian dari Million Women Study.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Madu Banten Palsu Sebabkan Sakit Jantung hingga Kematian
Awalnya semua partisipan aman dari penyakit jantung, kanker, dan stroke. Selanjutnya peneliti menghitung risiko kematian wanita yang sudah menikah dan membandingkannya dengan wanita yang belum menikah selama 8,8 tahun.
Peneliti kemudian menemukan bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung pada wanita yang sudah menikah 28%lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tak menikah.
Sedangkan dalam Journal of Aging Life Care mengtakan bahwa seorang pria yang hidup sendiri di usia tua memiliki 90% peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular dan lebih dari dua kali lipat risiko kematian akibat kecelakaan atau bunuh diri.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Systematic Reviews Journal pada 2019 menyebutkan, hidup sendirian memiliki berbagai efek negatif pada kesehatan fisik dan mental, termasuk:
Baca Juga: 3 dari 10 Penduduk Indonesia Mengonsumsi Gula Garam Lemak Berlebih Setiap Hari, Jakarta Separuhnya
- Depresi dan bunuh diri.
- Penyakit kardiovaskular dan stroke.
- Tingkat stres meningkat.
- Memori dan pembelajaran menurun.
- Perilaku antisosial
- Pengambilan keputusan yang buruk.
- Perkembangan penyakit Alzheimer.
- Fungsi otak yang berubah.
Melihat adanya efek samping tersebut, tak ada salahnya untuk segera mencari jodoh agar hidup tidak kesepian atau jomblo. (*)
#bijakGGL #hadapicorona
Source | : | GridHealth.ID,NCBI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar