Untuk diketahui, rekomendasi GGL harian di Indonesia sesuai dengan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak, Serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji, rumusnya adalah G4-G1-L5:
* Anjuran konsumsi gula /orang /hari adalah 10% dari total energi (200 kkal)atau setara dengan Gula 4 sendok makan /orang /hari (50 gram/orang/hari).
Baca Juga: Kritik Penanganan Covid-19 di Indonesia, Surya Paloh; 'Masih Gagap dan Trial and Error'
* Anjuran konsumsi garam adalah 2000 mg natriumatau setara dengan Garam 1 sendok teh (sdt) /orang /hari (5 gram/orang/hari).
* Anjuran konsumsi lemak /orang/hari adalah 20-25% dari total energi (702 kkal)atau setara dengan Lemak 5 sendok makan/orang /hari (67 gram/orang/hari).
Rumus G4-G1-L5 dalam keseharian harus ditaati. Jika tidak, melansir daya.id (22 Maret 2018):
Asupan Gula yang berlebihan akan meningkatkan berat badan dan juga gula darah. Bila kenaikan gula darah tak terkendali, maka akan menimbulkan penyakit diabetes mellitus atau disebut juga penyakit kencing manis.
Baca Juga: Ada Gen Misterius dalam Virus Corona yang Tumpang Tindih, Berbahayakah?
Asupan Garam berlebihan dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, tekanan darah tinggi, serta mengecilkan pembuluh darah arteri, sehingga kerja jantung menjadi lebih berat untuk memompa darah.
Asupan Lemak berlebih membuat lemak tidak dapat diserap tubuh, sehigga menumpuk dalam pembuluh darah. Akibatnya aliran darah ke jantung akan terganggu.
Persoalannya, di Indonesia banyak yang tidak tahu cara bagaimana membatasi asupan harian GGL supaya sesuai rekomendasi alias supaya #BijakGGL.
Baca Juga: Mengenal Alergi Gula, Ketika Reaksi Tubuh Menolak yang Serba Manis
Source | : | GridHealth.ID,daya.id,Oodreview.co.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar