GridHEALTH.id - Berdasarkan data dari Snapcart Global, 40% masyarakat di Indonesia masih mengonsumsi jamu, dan 56% masyarakat mengonsumsi madu.
Angka konsumsi madu dan jamu yang cukup tinggi mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia masih menyukai ramuan tradisional dan terbuat dari berbagai bahan herbal sebagai pendukung kesehatannya.
Baca Juga: Tak Perlu Obat Dokter, Bahan Alami Satu Ini Efektif Mengobati Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Hal ini disebabkan lantaran beberapa herbal tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia agar terhindar dari berbagai penyakit, bahkan paparan virus corona (Covid-19).
Misalnya saja, empon-empon atau yang umumnya terbuat dari jahe, serai, dan cengkih ini rupanya kaya antioksidan yang bagus dalam menjaga daya tahan tubuh.
Selain herbal atau empon-empon, ada pula orang yang mengonsumsi madu untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari penyakit.
Rupanya, tak hanya dikonsumsi masyarakat umum, beberapa herbal dan madu tersebut ternyata baik untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan janin.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 berdampak kepada kehidupan masyarakat, salah satunya adalah lonjakan angka kehamilan.
Bahkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), angka kehamilan akan mengalami peningkatan hingga 500.000.
Melihat hal tersebut, kita perlu mengenali kesehatan dan kenyamanan ibu saat kehamilan dan pasca persalinan dengan memanfaatkan madu dan herbal.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Supaya Tubuh Tidak Kelebihan Gula Garam dan Lemak, #BijakGGL
"Fenomena baby boom, menambah deretan hal penting yang harus diperhatikan ibu dalam menjaga kondisinya pada masa persalinan dan menyusui. Kualitas kesehatan ibu pada masa kehamilan berpotensi mempengaruhi kualitas perkembangan dan pertumbuhan janin yang akan dilahirkan. Berbagai protokol kesehatan juga pola makan dengan nutrisi yang seimbang perlu diterapkan demi menunjang kesehatan, termasuk memanfaatkan madu dan ramuan yang terbuat dari bahan-bahan herbal dari alam,” ujar Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar, Kamis (12/11/2020).
Untuk itu, dr. Carlinda Nekawaty selaku Medical Expert Combiphar memberikan 3 cara aman mengonsumsi madu dan herbal bagi ibu hamil, di antaranya:
1. Perhatikan
Perhatikan jenis kandungan dalam bahan yang akan dikonsumsi untuk mengetahui reaksi alergi atau bahkan efek yang dapat membahayakan ibu maupun bayi.
Jika mengonsumsi dalam bentuk kemasan, bacalah informasi nutrisi yang tertera pada label untuk mengetahui kandungan, takaran saji dan juga presentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang terdapat di dalam ramuan.
Baca Juga: Kritik Penanganan Covid-19 di Indonesia, Surya Paloh; 'Masih Gagap dan Trial and Error'
2. Mengetahui waktu yang tepat
Biasanya konsentrasi kadar ramuan mencapai puncaknya sekitar 45-90 menit setelah dikonsumsi dan berada di dalam ASI sekitar 15 menit kemudian, hingga berpotensi masuk ke dalam tubuh bayi yang masih menyusui.
Untuk itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi ramuan apapun pada periode awal menyusui.
Konsumsi ramuan bisa dilakukan jika interval menyusui telah lebih dari 2 jam.
Baca Juga: Ada Gen Misterius dalam Virus Corona yang Tumpang Tindih, Berbahayakah?
3. Berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis
Berkonsultasi dengan ahli medis perlu dilakukan untuk mengetahui kadar konsumsi ramuan yang tepat dan efek yang ditimbulkan jika dikombinasikan dengan obat konvensional, terutama jika ibu memiliki kondisi kesehatan bawaan tertentu dan memerlukan perhatian khusus. (*)
Baca Juga: Ayah S.I.A.P Bijak Gula Garam Lemak Demi Wujudkan Keluarga Sehat, Begini Caranya
#hadapicorona
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar