1. Perhatikan
Perhatikan jenis kandungan dalam bahan yang akan dikonsumsi untuk mengetahui reaksi alergi atau bahkan efek yang dapat membahayakan ibu maupun bayi.
Jika mengonsumsi dalam bentuk kemasan, bacalah informasi nutrisi yang tertera pada label untuk mengetahui kandungan, takaran saji dan juga presentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang terdapat di dalam ramuan.
Baca Juga: Kritik Penanganan Covid-19 di Indonesia, Surya Paloh; 'Masih Gagap dan Trial and Error'
2. Mengetahui waktu yang tepat
Biasanya konsentrasi kadar ramuan mencapai puncaknya sekitar 45-90 menit setelah dikonsumsi dan berada di dalam ASI sekitar 15 menit kemudian, hingga berpotensi masuk ke dalam tubuh bayi yang masih menyusui.
Untuk itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi ramuan apapun pada periode awal menyusui.
Konsumsi ramuan bisa dilakukan jika interval menyusui telah lebih dari 2 jam.
Baca Juga: Ada Gen Misterius dalam Virus Corona yang Tumpang Tindih, Berbahayakah?
3. Berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis
Berkonsultasi dengan ahli medis perlu dilakukan untuk mengetahui kadar konsumsi ramuan yang tepat dan efek yang ditimbulkan jika dikombinasikan dengan obat konvensional, terutama jika ibu memiliki kondisi kesehatan bawaan tertentu dan memerlukan perhatian khusus. (*)
Baca Juga: Ayah S.I.A.P Bijak Gula Garam Lemak Demi Wujudkan Keluarga Sehat, Begini Caranya
#hadapicorona
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar