GridHEALTH.id - Indonesia memang kaya akan nyamuk.
Baik nyamuk siang maupun malam.
Karena itulah angka infeksi yang penularannya disebabkan nyamuk masih tinggi di Indonesia. Seperti Malaria, Demmam Berdarah, hingga Chikungunya.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Perihal Bagi-bagi 20.000 Masker di Acara FPI, Mendukung?
Pun, karena Indonesia banyak nyamuk, yang bisa jadi karena iklimnya disukai nyamuk, atau kita kurang menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dan benar, di pasaran banyak dijual aneka obat nyamuk dengan berbagai kemasan, benetuk, jenis, dan cara pakai.
Asal tahu saja, apapun mereknya, bentuknya, dan jenis, juga cara pakainya, obat anti nyamuk yang mudah dijumpai di pasaran, terbuan dari bahan kimia berbahaya. Karenanya nyamuk dan hewan lainnya, semisal kecoa, mati jika terkena obat nyamuk.
Baca Juga: Tips Akhir Tahun 2020 Jika Sampai Vaksin Covid-19 Tak Kunjung Hadir
Nah, karena itulah obat anti nyamuk harus digunakan dengan bijak.
Sesuai dengan aturan dan cara yang direkomendasikan.
Jika tidak, obat anti nyamuk bisa merugikan manusia yang menggunakannya hanya demi tidak diganggu nyamuk.
Baca Juga: Wajah Bengkak, Mudah Lelah dan Lingkar Pinggang Lebar, Ciri Kelebihan Gula Garam Lemak
Source | : | The Journal of Pediatrics |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar